TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigjen Nugroho Budi Wiryanto mengatakan upaya penyelamatan korban pesawat Lion Air JT 610 mendapati sejumlah barang diduga milik korban. Pesawat Lion Air jatuh di perairan Tanjung Karawang beserta sedikitnya 181 penumpang serta delapan orang awaknya--termasuk pilot dan kopilot.
Baca:
Suami, Istri, dan Bayinya Jadi Korban Lion Air Jatuh di Tanjung Karawang
Baca juga:
“Sudah ditemukan beberapa KTP, kemudian paspor, SIM, KTA, kartu BPJS maupun buku tabungan,” kata Budi saat memberikan keterangan di kantornya, Senin 29 Oktober 2018.
Budi mengatakan, Basarnas dibantu oleh anggota TNI dan Polri dalam pencarian korban. Basarnas juga telah membentuk posko di JICT II Tanjung Priok. Secara keseluruhan, Budi menambahkan, sekitar 350 orang bergabung dalam upaya evakuasi korban. "Nelayan juga banyak yang mau bergabung," katanya.
Serpihan pesawat Lion Air bernomor penerbangan JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang, yang jatuh di laut utara Karawang, Jawa Barat, Senin, 29 Oktober 2018. Istimewa
Baca:
Bupati Karawang Kerahkan Seratus Nelayan Evakuasi Lion Air JT 610
Budi memperkirakan pesawat jatuh di laut dengan kedalaman 30-35 meter. Sampai saat ini, Budi mengatakan, blackbox atau kotak hitam pesawat belum ditemukan. "Tapi sudah termonitor lokasinya," katanya.
Lion Air JT 610 tujuan Pangkal Pinang mengalami kecelakaan setelah lepas landas dari Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta pukul 06:20 WIB menuju Pangkal Pinang. Setelah 13 menit mengudara pesawat jatuh di koordinat S 5’49.052” E 107’ 06.628”.