TEMPO.CO, Jakarta - Pangkalan Udara Atang Sendjaja, Bogor terbangkan helikopter AW 1301 milik Basarnas guna melakukan operasi hari kedua evakuasi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang.
Kepala Penerangan Lanud Atang Sendjaja, Letnan Kolonel Sus David Rumayara mengatakan, heli yang berisi 5 personil TNI Angkatan Udara tersebut akan melakukan misi Dukungan Operasi SAR di lepas pantai Tanjung Karawang, lokasi jatuhnya pesawat Lion Air JT-610.
Baca : Detik-detik Lion Air JT 5610 Jatuh, KNKT: Pilot Minta RTB di 2.000 Kaki
“Heli ini diterbangkan oleh Letkol Pnb Kholiq dan Mayor Pnb Gatot pada pukul 07.50 pagi dan berisi tiga orang kru yang nantinya bergabung bersama anggota lainnya untuk melakukan operasi SAR,” kata David kepada Tempo, Selasa 30 Oktober 2018.
Terpisah, Kasiops Sarnas Atang Sendjaja, Letkol Pnb Risdiyanto mengatakan, hingga saat ini belum ada perintah pihaknya untuk melakukan evakuasi korban melalui udara.
“Untuk saat ini kami masih hanya sebatas pantauan udara guna membantu proses evakuasi yang masih difokuskan menggunakan kapal laut,” kata Risdiyanto.
Meski begitu, Risdianto menambahkan, pada prinsipnya Lanud Atang Sendjaja Wing Udara 4 Unit Rotary Basarnas sudah menyiapkan pesawatnya jika disiapkan untuk melakukan proses evakuasi korban.
Simak pula :
DPRD DKI Temukan Boraks di Bakso, Ini Kata Kepala Dinas Pangan
“Heli dari Skuadron 6, Skuadron 8, dan Unit Rotary Basarnas Wing 4 Lanud Atang Sendjaja siap melakukan operasi menggunakan alutsista udara,” kata Risdiyanto
Saat ini Tim SAR sudah memulai proses evakuasi korban pesawat Lion Air yang jatuh tersebut. Semalam RS Polri sudah menerima 24 kantong jenazah berisi korban pesawat tipe Boeing-737-8 MAX dengan nomor penerbangan JT 610 milik operator Lion Air yang terbang dari Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang, menuju Bandar Udara Depati Amir di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, hilang kontak pada Senin, 29 Oktober 2018 pada pukul 06.33.