TEMPO.CO, Tangerang – Duka masih menyelimuti teman dan kerabat korban pesawat Lion Air jatuh di Tanjung Karawang, Senin 29 Oktober 2018, lalu. Sejumlah kenangan bangkit tentang sosok para korban.
Baca juga:
Lion Air Jatuh, Penumpang Ini Masih Ditunggu Keluarganya Pulang
Di antaranya adalah tentang Andri Wiranofa, koordinator jaksa di Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung. Andri dan istrinya, Nia Soegiyono, terdaftar di antara 181penumpang pesawat yang nahas tersebut.
Satu kenangan tentang Andri datang dari Lili, penerjemah perkara narkotika warga asing di Kejaksan Negeri Kota Tangerang. Adapun Andri sebelumnya menjabat Kepala Seksi Pidana Umum di kejaksaan yang sama.
Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 melihat barang-barang penumpang yang berhasil ditemukan tim Basarnas di Tanjung Priok, Jakarta, 31 Oktober 2018. Operasi pencarian korban Lion Air JT 610 pada hari ketiga diperluas hingga 15 nautical mile (NM) oleh Basarnas. REUTERS/Beawiharta
Lili mengisahkan didatangi Andri dalam mimpi beberapa hari sebelum Lion Air jatuh. “Dalam mimpi saya, Pak Pidum mengenakan pakaian perlente,” katanya Rabu 31 Oktober 2018.
Baca juga:
Cerita Korban Lion Air Jatuh Setelah Tunda Jadwal Penerbangan
Ayah Ini Temukan Sepatu Anaknya yang Penumpang Lion Air JT 610
Lili mengisahkan kalau dirinya terkejut dan memuji dengan mengatakan Andri seperti seorang artis karena tidak berseragam. Jawaban Andri dalam mimpi itu yang kini membuatnya tergetar. “Pak Pidum dalam mimpi bilang sudah tidak di kejaksaan," katanya sambil berkaca-kaca.
Lili mengaku cukup mengenal Andri dan keluarganya. Itu sebabnya dia menyatakan sangat kehilangan begitu mengatahui Andri dan Niar, sapaan istri Andri, termasuk korban Lion Air jatuh. "Saya berdoa agar masih ada mukjizat dan mereka selamat,” katanya.
Baca:
Cerita Kopilot Lion Air jatuh, Peringatan Sang Ayah Terbukti?
Seluruhnya ada lima anggota keluarga Korps Adhyaksa yang turut menjadi korban. Selain Andri dan istrinya, tiga lainnya adalah Dody Junaedi yang menjabat Kasi Pidsus Kejari Pangkal Pinang, Shandy Johan Ramadhan sebagai Jaksa Fungsional Bangka Selatan, dan Sastiarta staf TU Kejati Bangka Belitung.