TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan peminat program solusi rumah warga (Samawa) atau DP nol rupiah sudah mengantre sebelum loket pendaftar dibuka. Pemandangan ini terlihat di kantor Wali Kota Jakarta Selatan pada Jumat, 2 November 2018.
Baca: Untuk Hunian DP Nol Rupiah, Anies Baswedan: Ini Harga Tipe 21
"Programnya sangat membantu dan sangat terjangkau bagi orang seperti saya," kata Teguh Siswani, peminat program kepemilikan rumah tanpa uang muka itu. Pria 36 tahun itu bekerja sebagai guru honorer di sebuah sekolah menengah kejuruan di Jakarta. Dia datang pagi-pagi ke kantor wali kota dan ikut dalam antrean sebelum loket pendaftaran dibuka.
Teguh berminat untuk membeli hunian tipe 21 yang harganya Rp 184,8 juta. Bapak satu anak ini telah tinggal 15 tahun di Jakarta dan belum memiliki rumah. Setelah mendapat informasi tentang Samawa, dia berharap bisa lolos seleksi. "Selama ini saya tinggal di rumah kakak saya,” katanya.
Harapan serupa disampaikan Suprianta, 42 tahun, seorang satpam. Sejak 1994 ia mengontrak rumah di Tanah Kusir, Jakarta Selatan. "Bagi saya yang bekerja sebagai security, cicilan rumah di Jakarta ini yang paling terjangkau," ujarnya.
Ia mengatakan, setiap bulan ia harus mengeluarkan anggaran Rp 1 juta untuk kontrak rumah. "Ini belum termasuk bayar listrik sebulan bisa Rp 300-400 ribu," katanya. Karena itu dia berharap dapat mengikuti program ini dan uang kontrakan bisa digunakan untuk membayar cicilan.
Kepala Suku Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman Jakarta Selatan Yaya Mulyarso mengatakan tidak membatasi berapa pun jumlah peminat yang mendaftar di loket program Samawa di kantor Wali Kota Jakarta Selatan. "Sebab nanti mereka juga bakal diseleksi," kata Yaya.
Pendaftaran program Samawa ini dibuka mulai 1 November lalu hingga 20 hari ke depan. Pada tahap pertama, calon pembeli hanya perlu membawa KTP, Kartu Keluarga dan Nomor Pokok Wajib Pajak untuk mendaftar.
Setelah itu, calon pembeli menunggu diverifikasi oleh tim dari Dinas Perumahan Provinsi DKI Jakarta. "Setelah diverifikasi ulang baru syarat lainnya seperti bukti tidak mempunyai rumah dan slip gaji menyusul untuk dilengkapi," ujarnya.
Baca: Anies Baswedan Akui DP Nol Rupiah Bukan untuk Rakyat Miskin
Menurut dia, verifikasi bakal dilakukan selama satu bulan pada Desember 2018. Tim verifikasi bakal membuat skor setiap pendaftar. "Jadi tidak sistem pengundian. Kami lihat berdasarkan skor. Tujuan skoring agar pemberian tepat sasaran," katanya. Mereka yang lolos seleksi program DP nol rupiah ini akan ditempatkan di rumah susun Klapa Village, Jakarta Timur.