TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak berkomentar banyak ihwal surat dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mempercepat pengisian kursi cawagub. Anies mengatakan belum membaca surat itu karena baru pulang dari Buenos Aires, Argentina.
Baca: Cawagub DKI: Taufik Alhamdulillah Kalau Terpilih, Kalau Nggak ...
"Saya baru datang (ke Indonesia), saya lihat dulu ya," kata Anies di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu, 3 November 2018. Ia juga belum mengetahui perkembangan terbaru ihwal calon pendampingnya itu. "Nanti saya kasih update," ucap dia.
Anies menduduki kursi gubernur setelah memenangkan Pilkada DKI 2017. Ia berpasangan dengan Sandiaga Uno. Mereka diusung oleh Partai Geridra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Belakangan Sandiaga mengundurkan diri karena maju dalam Pilpres 2019 mendampingi Prabowo Subianto.
Dengan mundurnya Sandiaga, maka Gerindra dan PKS memiliki hak untuk mengajukan calon untuk mengisi posisi wakil gubernur DKI. Namun dua partai itu tak kunjung bersepakat menyodorkan nama calon.
Anies sebelumnya pernah mengatakan tidak ingin berlama-lama memimpin DKI sendirian. Karena itu dia berharap dua partai itu secepatnya memberikan nama agar bisa segera diproses. Kondisi ini ternyata mendapat perhatian dari Kementerian Dalam Negeri. Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kemendagri Sumarsono menyurati Anies dan Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi agar segera menentukan pengganti Sandiaga.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan, PKS dan partainya bakal duduk bersama menentukan calon wakil gubernur Jakarta pada 5 November 2018. Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menyatakan telah menerima undangan untuk membahas masalah itu.
Baca juga: Gerindra Undang PKS Dialog Soal Cawagub DKI Awal November
Sebelumnya, Suhaimi berujar kursi cawagub menjadi hak PKS. Dia mengklaim, Ketua Umum Gerindra sudah menyetujui itu sejak awal. Karenanya PKS mengajukan dua nama untuk dipilih sebagai pendamping Anies Baswedan sampai 2022. Dua nama itu adalah mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Sekretaris Umum DPW PKS DKI Agung Yulianto.