TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan tak perlu buru-buru merampungkan pembangunan jembatan multiguna alias skybridge Tanah Abang. Sebab, dia fokus pada proses pembangunan yang berjalan baik ketimbang menargetkan penyelesaian proyek.
"Jangan sekadar buru-buru supaya mengejar deadline, tapi dalam koordinasi dengan berbagai pihak belum tuntas," ucap Anies Baswedan di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Sabtu, 3 November 2018.
Baca : Anies Baswedan Tak Punya Target Penyelesaian Skybridge Tanah Abang
Anies memaparkan, pembangunan skybridge harus memperhatikan pengaturan pedagang dan lalu lintas pejalan kaki. Yang terpenting, Anies menambahkan, proyek itu digarap sesuai rencana awal.
Anies menyinggung jadwal pembangunan berbeda dengan jadwal politik. Dia tak memaparkan maksud pernyataannya itu. "Saya selalu bilang bahwa jadwal pembangunan beda dengan jadwal politik. Jadi bukan kemudian ditargetkan (rampung) dalam tanggal sekian," demikian Anies.
Pedagang membuka lapak di bawah Sky Bridge Tanah Abang di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, 28 Oktober 2018. Tempo/Imam Hamdi
Penyelesaian skybridge molor dari rencana. Awalnya, peresmian dilangsungkan pada 15 Oktober tapi mundur menjadi 31 Oktober. Namun hingga kini, Perusahaan Daerah Sarana Jaya selaku penanggung jawab proyek belum mengumumkan waktu peresmian.
Pada 31 Oktober 2018, Direktur Utama PD Sarana Jaya Yoory C. Pinontoan mengatakan pembangunan skybridge baru mencapai 90 persen. Yoory telah meminta kontraktor untuk menyelesaikannya di pekan awal November.
Simak juga :
Cerita Kepala Basarnas Soal Penyelam Gugur Saat Pencarian Lion Air JT 610
Pengerjaan proyek ini berimbas pada penutupan Jalan Jatibaru Raya yang letaknya persis di bawah skybridge. Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah membuka jalan itu secara terbatas pada 15 Oktober. Petugas akan menutup jalan bila ada penempatan alat berat di sekitaran lokasi proyek.
Akan tetapi, Koordinator Sopir Angkutan Kota (angkot) Tanah Abang, Abdul Rosyid, berujar jalan hanya dibuka dua hari. Pemerintah DKI kembali menutup akses angkot masuk ke Jalan Jatibaru Raya sejak 17 Oktober 2018.