TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan pesilat Betawi dari berbagai perguruan mendeklarasikan kampanye pemilu 2019 damai dan tanpa hoax di Monas, Jakarta Pusat, Ahad pagi. Deklarasi itu dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, dan beberapa tokoh Persatuan Alumni 212.
Baca juga: Di Monas, Anies Baswedan Dapat Gelar Kehormatan dan Golok
"Kami Jawara Betawi 411 mendukung pemilu yang berlangsung secara umum, bebas, dan rahasia," ujar Panglima Brigade Jawara Betawi 411, Basyir Bustomi, saat membacakan deklarasi di Lapangan Monas Timur, Jakarta Pusat, Ahad, 4 November 2018.
Para Jawara 411 juga mengajak kepada masyarakat untuk melakukan kampanye yang berintegritas, tanpa hoaks, dan melakukan politik identitas. Terakhir, di deklarasi itu Basyir mengajak para Jawara Betawi 411 selama Pemilu 2019 menjaga kondusifitas kampung dan para ulama.
Pagi ini, Jawara Betawi 411 merayakan ulang tahun organisasinya yang kedua. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuka milad tersebut. Selain itu, Anies Baswedan juga mendapatkan gelar Jawara Kehormatan dari organisasi masyarakat tersebut.
Penganugerahan gelar itu karena Anies Baswedan dinilai Jawara Betawi 411 telah memajukan dan memperhatikan kebudayaan masyarakat Betawi. "Baru kali ini kami merasa diopenin pemerintah," ujar Basyir.
Baca juga: Anies Baswedan Baru Menyadari Ada 2 Masalah Besar di Jakarta
Basyir Bustomi mengatakan, organisasi masyarakat yang ia pimpin terbentuk karena Aksi Bela Islam 4 November 2016. Ia menyebut, sejak kesenian silat ada di Betawi, baru kali ini 314 aliran silat dapat bersatu di bawah satu payung organisasi.
Selain terdiri dari pesilat Betawi, Basyir mengatakan Kelompok Brigade Jawara Betawi 411 sebagian besar anggotanya berasal dari Alumni Aksi Bela Islam 212.
Di milad kedua ini, para jawara Betawi mengadakan pertunjukan seni di Monas. Acara yang dihadiri sekitar 500 orang itu dibuka dengan pertunjukan silat para Dewan Guru Silat dari berbagai aliran.