TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta pembahasan nama cawagub DKI Jakarta dipercepat. Alasannya, Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Sumarsono telah menyurati Prasetio agar kursi DKI 2 segera diisi.
Baca juga: Disepakati, Wagub DKI Pengganti Sandiaga Uno dari Kader PKS
Prasetio menuturkan telah mengomunikasikan hal ini kepada Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). "Dan pak gubernur saya rasa kesulitan untuk menghandel sendiri," ujar dia.
Kemendagri mengirimkan surat kepada Prasetio dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan Jumat, 2 November 2018. Kemendagri meminta Pemerintah DKI segera mengisi posisi wakil gubernur Jakarta yang kosong sejak 27 Agustus 2018.
Pertemuan Gerindra dan PKS hari ini menyepakati dua nama cawagub DKI Jakarta berasal dari kader PKS. Kesepakatan itu dipastikan setelah pimpinan wilayah DKI kedua partai duduk bersama pada Senin sore. "Tadi sudah disepakati bahwa kursi itu diamanatkan kepada PKS," kata Ketua DPW PKS DKI Jakarta Syakir Purnomo di kantor DPD Gerindra DKI, Senin, 5 November 2018..
Baca juga: Gerindra - PKS Sepakat Bentuk Badan Penguji Cawagub DKI
PKS dan Gerindra belum juga menyodorkan nama cawagub DKI. Hingga kini, kursi DKI 2 kosong setelah Sandiaga Uno memutuskan mundur. Sandiaga Uno memilih mendampingi Prabowo dalam pemilihan presiden dan wakil presiden 2019.
Sebelumnya, DPD Gerindra DKI memastikan bakal mengusung Mohamad Taufik sebagai cawagub DKI. Sementara Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI mengajukan dua nama, yakni mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan Sekretaris Umum DPW PKS DKI Agung Yulianto.