TEMPO.CO, Serang -Gubernur Banten Wahidin Halim merealisasikan gagasan mengembalikan kejayaan Banten pada saat ini dengan melakukan revitalisasi bangunan di kawasan Banten Lama di Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.
Wahidin menyatakan perlunya menghidupkan kembali suatu hal yang sebelumnya tak berdaya menjadi vital (penting) alias revitalisasi karena di tempat ini terdapat banyak situs peninggalan dari Kerajaan Banten.
Baca : GOR Pajajaran Bakal Dirombak Sekelas Stadion Pakansari
Diantaranya di Kawasan Banten. Lama itu terdapat Istana Surosoan, Masjid Agung Banten, Situs Istana Kaibon, Benteng Spellwijk, Danau Tasikardi, Meriam Ki Amuk, Pelabuhan Karangantu dan Vihara Avalokitesvara.
"Kami juga akan membangun pusat kota peradaban, dimulai dari pengkajian sejarah perjuangan Syekh Nawawi Al Bantani," kata Wahidin kepada Tempo, Selasa, 6 November 2018.
Berdasarkan papan plang pengerjaan, penataan Banten Lama ini dikerjakan dalam kurun 150 hari dengan biaya Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Banten senilai Rp 70 miliar lebih.
Warga melihat tembok di komplek keraton Kaibon, Kampung Kroya, Desa Kesunyatan, Kecamatan Kasemen, Serang, Banten, 4 Februari 2016. Keraton Kaibon yang dihancurkan oleh pemerintah Belanda, kini masih terlihat sisa gerbang dan pintu-pintu besar yang ada dalam kompleks istana. Tempo/ Aditia Noviansyah
Proyek pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur kawasan strategis itu sedang dikerjakan PT Citra Agung Utama KSO PT Sangkuriang.
Pengamatan Tempo para pekerja sedang sibuk menyelesaikan lantai granit di halaman Masjid Agung, sebagian mengecor tiang-tiang lampu dan gapura pintu masuk dengan ornamen khas Banten.
Sementara itu di halaman itu dipasang pula payung Madinah berwarna putih gading. Ada lebih dari enam payung Madinah sudah terpasang.
Karena lokasi penataan ditutup, Pengamatan Tempo para peziarah ke makam Sultan Ageng Tirtayasa diperkenankan masuk melalui pintu belakang.
Pintu belakang ini nantinya menyambung dengan pasar oleh-oleh khas yang berada di belakang mengelilingi Kawasan Banten Lama.
Simak pula :
Ini Dua Kendala Tim DVI Identifikasi Jasad Korban Lion Air JT 610
Seorang pengunjung Niansyah mengatakan senang mendatangi Banten Lama. " Sekarang memang semrawut karena sedang ditata, selain debu, panas alangkah senang kalau Pak Gubernur juga menata pasar dan menghilangkan pengemis,"kata Niansyah.
Niansyah membayangkan suasana Madinah dengan payung seperti itu akan terasa atmosfirnya di Banten. "Saya sudah bayangkan nanti megah halaman masjid sementara Masjid Agung dan mercusuar tampak kuno bertahan sesuai aslinya," kata Niansyah ditemui kawasan Banten Lama terkait sejumlah revitalisasi bangunan itu.