TEMPO.CO, Jakarta - Ucapan Dollar, 38 tahun, anggota DPRD Bangka Belitung korban Lion Air JT 610 yang memanggil nama istrinya dengan 'Mamah' masih terngiang jelas di telinga Novia. Sebab, menurut perempuan berusia 37 tahun itu, suaminya hampir tidak pernah memanggil namanya dengan sebutan Mamah.
"Biasanya hanya panggil Novi," kata Novia saat ditemui di posko laporan korban pesawat Lion Air di Rumah Sakit atau RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa, 6 November 2018.
Baca : Pecahan Kokpit Lion Air Akan Diangkat, Harapan Temukan Black Box
Dollar adalah satu dari 182 penumpang dan tujuh kru yang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Senin pekan lalu.
Selain itu, Dollar merupakan satu dari enam anggota DPRD Bangka Belitung yang datang untuk kunjungan dinas ke Jakarta pada Ahad, 28 Oktober 2018. Dari Jakarta Dollar naik pesawat Lion Air nahas itu bersama anggota DPRD lainnya, yakni H. Eling, H.K. Djunaidi, Mugni, Murdiman, dan Muktar Rasyid untuk kembali ke Pangkal Pinang, keesokan harinya.
Pada Sabtu pagi dua hari sebelum kejadian, ibu lima orang anak ini masih mengigat betul ucapan lembut suaminya. Saat itu, Dollar yang baru pulang bertugas memanggil Novia yang berada di lantai dua rumahnya karena kedatangan tukang service air conditioning.
"Mah, Mah. Ada orang mau service AC," kata Novia menirukan ucapan suaminya. Novia pun langsung menyambut ucapan Dollar dengan meminta petugas yang datang naik ke lantai atas untuk memperbaiki AC.
Mendengar ucapan suaminya yang tak biasa saat menyapanya, di dalam hati Novia bergumam, "tumben banget panggil Mamah, biasanya juga Novi, Novi saja."
Sapaan hangat suaminya masih berlanjut pada Sabtu malam. Saat itu, ada teman Dollar yang berkunjung ke rumahnya. Novia diminta membuatkan kopi untuk suami dan tamunya yang berkunjung.
Simak juga : Basarnas Perpanjang Masa Evakuasi Lion Air JT 610 Selama 3 Hari
"Suami saya juga masih memanggil saya Mamah saat malam itu. Panggilannya sangat lembut," ucapnya. Usai menceritakan kejadian pada Sabtu malam, air mata Novia tumpah. Sesaat dia berhenti bercerita, lalu menutup wajah dan menghapus air matanya dengan kerudungnya.
Pertemuan terakhir Novia dengan suaminya terjadi keesokan harinya. Pada Minggu pagi sekitar pukul 06.00, Dollar pamit kepada istrinya untuk dinas ke Jakarta. Tak ada syak wasangka Novia saat mengantar suaminya ke depan pintu rumahnya. "Suami hanya pamit mau ada pertemuan ke Jakarta."
Pada Senin, 29 Oktober lalu, sekitar pukul 10.30, kata Novia, ada tetangganya Anggita yang juga anggota DPRD Bangka Belitung ke rumahnya. Saat itu, Anggita menanyakan keberadaan Dollar.
Selain itu, Anggita juga bertanya pesawat yang dinaiki suaminya dari Jakarta ke Pangkal Pinang, tadi pagi. "Saya bilang bapak (Dollar) naik Lion," ujarnya. Lalu Anggita memberitahu bahwa pesawat itu dikabarkan jatuh.
Mendapat kabar buruk tersebut, Novia tak langsung percaya. Ia menunggu kabar suaminya hingga sore. "Saya tunggu sampai sore. Biasanya bapak langsung ke kantor pulang dinas dan pulang ke rumah baru siang atau sore harinya," ujarnya.
Hingga sore menjelang pun tidak ada kabar. Akhirnya kakak ipar Novia mencari kabar di bandara yang ada di Pangkal Pinang. Di sana, kakak Ipar Novia mendapat kabar musibah tersebut.
Keesokan harinya, pada Selasa pekan lalu, kakak ipar Novia langsung ke Jakarta disusul Novia pada Rabu, 31 Oktober 2018. Tiba di Jakarta Novia langsung menyerahkan berkas yang diperlukan seperti KTP, KK dan sidik jari suaminya. Selain itu, Novia dan anaknya juga menjalani tes deoxyribonucleic acid (DNA).
Simak juga :
M Taufik Legowo Gagal Jadi Wagub DKI Gantikan Sandiaga Uno, Sebab...
Hingga sembilan hari pasca kejadian, janazah Dollar belum teridentifikasi. Namun, pada Senin kemarin, pihak rumah sakit memberi kabar bahwa KTP suaminya telah ditemukan oleh tim pencari di perairan Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.
"Hari ini (Selasa, 6 November 2018) saya datang kembali karena diberi tahu bahwa KTP suami saya sudah ditemukan," ujarnya.
Novia pun pasrah menunggu informasi proses identifikasi jasad-jasad korban Lion Air JT 610 yang dibawa dari perairan Tanjung Pakis. Novia berkeyakinan bahwa suaminya bakal segera teridentifikasi. "Firasat saya dalam dua, tiga hari suaminya teridentifikasi," ujarnya. "Kalau kamu (Dollar) belum ditemukan, tugas saya belum selesai. Kasihan anak-anak."