TEMPO.CO, Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan optimistis program antisipasi banjir di Ibu Kota tidak terganggu meski normalisasi sungai pada tahun depan terhenti. Pemerintah DKI akan fokus membersihkan saluran air agar tidak tersumbat sehingga tidak timbul genangan.
Anies menjelaskan pemerintah DKI juga akan berupaya mengantisipasi banjir dengan meningkatkan respons dari seluruh satuan kerja perangkat daerah. Dengan demikian, saat terjadi genangan atau banjir bisa segera diatasi. “Saya rasa kami semua bertanggungjawab (antisipasi banjir),” tuturnya di JCC, Jakarta Selatan, Rabu, 8 November 2018.
Baca : Genangan Banjir, Jakarta Pusat Tambah Pompa Air Berkapasitas Tinggi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tidak mengalokasikan anggaran untuk normalisasi sungai di Jakarta pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019. Sebab, belum adanya perkembangan signifikan pembebasan lahan oleh pemerintah DKI untuk proyek itu.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Bambang Hidayah menjelaskan pemerintah DKI terhambat pengadaan lahan untuk normalisasi sungai di Jakarta. “Proses pembebasan lahannya memang lama,” tuturnya Selasa lalu, 7 November 2018.
Anies mengatakan pemerintah DKI ingin pembebasan lahan untuk normalisasi sungai dilakukan dengan sebaik mungkin. Tujuannya, agar harga tanah yang dibayar oleh pemerintah kepada pemilik lahan sesuai dengan harga yang semestinya. “Kami akan bereskan itu,” ujarnya.
Hingga Jumat pekan lalu, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta baru merealisasikan dana pembebasan lahan senilai Rp 373,3 miliar dari alokasi anggaran tahun ini sebesar Rp 1,83 triliun.
Berdasarkan data yang dihimpun Tempo lahan yang dibebaskan itu antara lain untuk waduk/situ/embung di Semper Barat, Jakarta Utara, dan Cakung Timur, Jakarta Timur dengan nilai mencapai Rp 158,27 miliar. Selain itu, Dinas juga telah membebaskan lahan untuk program normalisasi sungai dan saluran di beberapa lokasi dengan nilai Rp 215 miliar.
Simak juga :
Ini Target Operasi Evakuasi Lion Air Oleh Basarnas, KNKT, BPPT di Hari ke 11
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan telah melaksanakan pelbagai program antisipasi banjir mulai dari hulu, tengah, hingga hilir. Salah satunya ialah dengan mengeruk Kali Ciliwung di daerah Kampung Melayu, Jakarta Timur, dan Bukit Duri, Jakarta Selatan. “Sepanjang 1,8 kilometer kami keruk,” tuturnya beberapa waktu lalu.
Program antisipasi banjir lainnya, kata Teguh, ialah dengan menyiagakan pompa. Dinas memiliki 436 pompa stasioner yang tersebar di 153 lokasi dan 102 pompa mobile. Kondisi pompa itu ialah 92 persen dalam keadaan baik, enam persen dalam perbaikan, dan dua persen perlu diganti.
M JULNIS FIRMANSYAH