TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Tetangga SW, perempuan yang bakar diri di Serua, Ciputat, mengatakan sebelum kejadian itu SW sempat bicara melantur. SW menceritakan bahwa dirinya dituduh membunuh orang dan dituduh menipu orang lewat telepon genggam.
Baca: Diduga Depresi, Napi Cipinang Tewas Bakar Diri
SW (39) tinggal bersama suaminya di sebuah rumah kontrakan di Jalan Sukma Rt 006 Rw 01 nomor 19 kelurahan Serua, kecamatan Ciputat, kota Tangerang Selatan. Sehari-hari, SW berprofesi sebagai penjual pecel ayam.
"Dia udah tinggal di kontrakan ini sudah 9 bulan kalau tidak salah, saat ngontrak di sini juga sudah berjualan pecel ayam bersama suaminya," kata seorang tetangga SW, Julaiha (30), Jumat, 9 September 2018.
Menurut Julaiha, pada saat kejadian ia berada di depan kontrakan SW dan tidak mendengar suara apapun. Tiba- tiba suami SW teriak astagfirulah dan membuka pintu kontrakan.
"Pas buka pintu, suaminya narik kaki SW, saya lihat itu kondisinya sudah terbakar tubuhnya, lalu saya teriak-teriak minta tolong sama tetangga, dan akhirnya langsung dipadamkan dengan cara menyiramkan air ke tubuh SW," ujarnya.
Menurut Julaiha, sebelum kejadian membakar diri itu, SW bicara melantur soal tuduhan penipuan dan pembunuhan terhadap dirinya.
"SW juga bilang kalau dia mau diadili dan dibawa ke Arab," kata Julaiha.
Mendengar celotehan SW, Julaiha tidak terlalu meladeninya. "Karena bicaranya ngelantur," ujarnya. "Sebelumnya normal-normal saja, sejak sebulan terakhir dia jadi begitu ngomongnya ngelantur."
Baca: Seorang Perempuan di Ciputat Bunuh Diri dengan Cara Bakar Diri
Julaiha menambahkan bahwa sebelum bakar diri SW sempat melapor ke pihak kepolisian perihal dirinya dituduh melakukan penipuan. "Setelah api di tubuh SW dipadamkan, dia masih bisa bicara. Para tetangga dan suaminya mau bawa ke rumah sakit, dia bilang katanya 'lapor polisi dulu aja'," kata Julaiha menirukan perkataan SW.