TEMPO.CO, Jakarta — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan alasannya tidak menggeser upacara Hari Pahlawan menjadi hari Senin depan, karena ia ingin semangat pahlawan tertular ke masyarakat.
Baca juga: Hari Pahlawan di Monas, Pesan Anies Baswedan untuk Generasi Muda
"Pejuang tidak pernah bertanya ini hari libur atau hari kerja, di saat ada panggilan negeri untuk menghibahkan waktu, dia datangi," kata Anies Baswedan dalam pidatonya sebagai inspektur upacara Hari Pahlawan di Lapangan Monas pada Sabtu, 10 November 2018.
Anies Baswedan mengungkapkan para pahlawan tak hanya mau mengorbankan waktu, tetapi juga tenaga, darah, dan nyawa. Anies Baswedan ingin semangat pengorbanan itu terwarisi di masyarakat saat ini, salah satunya dengan upacara di hari Sabtu, yang merupakan hari libur pegawai pemerintah DKI Jakarta.
"Kita semua memilih untuk mentaatinya (upacara di hari Sabtu)," kata Anies Baswedan.
Setiap 10 November, masyarakat Indonesia merayakan Hari Pahlawan. Perayaan itu untuk mengingat perjuangan mereka saat meraih kemerdekaan dari para penjajah
Dalam upacara peringatan yang diadakan Pemprov DKI hari ini, beberapa organisasi masyarakat terlihat ikut hadir. Siswa sekolah, pegawai negeri sipil Pemprov DKI, Satpol PP, serta TNI dan Polri juga ikut hadir dengan jumlahnya sekitar 1.000 orang.
Simak juga: Ada 63 Barang Bukti Kasus Ratna Sarumpaet, Ini Salah Satunya
Upacara Hari Pahlawan yang berlangsung selama 45 menit itu berjalan khidmat. Anies Baswedan membukanya dengan sambutan dari Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita yang meminta seluruh masyarakat Indonesia saat ini mencontoh perjuangan para pahlawan.