Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memiliki rencana ambisius terhadap Kota Jakarta dalam bidang seni. Setelah proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki rampung, ia ingin Jakarta menjadi tuan rumah acara seni dan budaya bertaraf internasional.
Baca: Tersisa 1,5 Bulan Serapan APBD Baru 54 Persen, Apa Langkah Anies?
"Jakarta harus kembali jadi pusat kebudayaan di Asia Tenggara. Jakarta harus ada dalam radar pusat kebudayaan dunia," ujar Anies saat memberikan sambutan di perayaan ulang tahun ke-50 di TIM, Sabtu, 10 November 2018.
Anies mengatakan akan konsisten bekerja sama dengan seniman untuk membuat Jakarta memiliki ekosistem kesenian dan budaya yang baik, salah satunya dengan pembangunan ulang TIM. Anies ingin TIM menjadi simbol dari kebudayaan dan kesenian tersebut.
Rencananya, Pemprov DKI akan melakukan proyek revitalisasi TIM yang memakan dana hingga Rp 1,8 triliun yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2019 dan 2020. Proses penyaluran dana itu akan dibagi dalam dua tahap, yakni yang pertama pada tahun 2019 sebesar Rp 500 miliar dan tahun 2020 sebanyak Rp 1,3 miliar.
Proyek triliunan itu rencananya akan ditangani oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Sedangkan untuk desainnya, PT Jakpro akan menggunakan rancangan arsitek Andra Martn yang merupakan pemenang sayembara rancangan TIM pada tahun 2007.
"Interior Planetarium akan dipertahankan, tapi eksterior akan dibuat dengan desain kami," ujar Andra dalam video singkat yang diputar saat ulang tahun TIM.
Dalam rancangan yang dibuat Andra, parkiran kendaraan akan sepenuhnya berada di bawah tanah, sehingga TIM akan memiliki lapangan yang luas untuk para seniman berlatih. Selain itu, bioskop XXI yang berada di bagian belakang juga akan dihilangkan.
Simak artikel lainnya tentang Anies Baswedan dan TIM di Tempo.co.