Jakarta - Dalam rancangan revitalisasi Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, arsitek Andra Martin, tak menyertakan bioskop XXI. Rencananya, bioskop itu tak akan ada lagi di kawasan TIM.
Baca: Ulang Tahun ke-50 Taman Ismail Marzuki Dihadiri Ribuan Orang
"Memang dulu kan tidak ada bioskop juga, jadi ingin dikembalikan fungsinya lah, tetap berjalan untuk kesenian," ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Asiantoro di kawasan TIM, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu malam, 10 November 2018.
Asiantoro menyampaikan, dalam rancangan barunya, lahan yang semula digunakan untuk bioskop itu akan berganti menjadi gedung panjang yang menjadi pusat aktivitas seni dan budaya.
Asiantoro menyampaikan salah satu bangunan yang akan berada di sana adalah Pusat Dokumentasi dan Sastra H.B. Jassin. "Ada tempat studio-studio untuk latihan, di bawahnya ada basement," kata Asiantoro.
Namun, Asiantoro mengatakan belum mengetahui perjanjian detail soal sewa-menyewa gedung di TIM itu dengan pengelola bioskop XXI. Dia akan mempelajari dokumen perjanjian itu terlebih dahulu. "Saya gak tau bioskop itu dari kapan ada di sini, nanti saya cek lagi," ujarnya.
Revitalisasi TIM rencananya akan dikerjakan oleh BUMD DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo. Revitalisasi membutuhkan waktu dua tahun dengan anggaran sekitar Rp 1,8 triliun.
PT Jakarta Propertindo mengajukan penyertaan modal daerah (PMD) dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta. Pada 2019, PMD yang diajukan sekitar Rp 500 miliar. Sementara sisanya, Rp 1,3 triliun, akan diajukan dalam APBD 2020.
"Interior Planetarium akan dipertahankan, tapi eksterior akan dibuat dengan desain kami," ujar Andra, arsitek rancangan TIM yang baru, dalam video singkat yang diputar saat ulang tahun TIM.
Dalam rancangan yang dibuat Andra, parkiran kendaraan akan sepenuhnya berada di bawah tanah, sehingga Taman Ismail Marzuki akan memiliki lapangan yang luas untuk para seniman berlatih. Selain itu, bioskop XXI yang berada di bagian belakang juga akan dihilangkan.