TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Utara Santo mengaku khawatir tanggul di Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, kembali jebol saat memasuki musim hujan di bulan November ini. Di bulan November 2017, tanggul itu jebol dan merendam pemukiman di sekitarnya.
"Saya takutnya yang Luar Batang itu (jebol lagi), makanya dari itu saya siapin karungan pasir. Takut kayak tahun kemarin, tanggul di sana jebol," ujar Santo saat dihubungi wartawan, Sabtu, 10 November 2018.
Baca : Anies Akan Teruskan Proyek Tanggul Kali Sunter untuk Cegah Banjir
Santo menyampaikan Sudin SDA Jakarta Utara telah mengecor tanggul di Kampung Luar Batang dengan coran semen, sesaat setelah tanggul jebol. Namun, ia tetap merasa khawatir tanggul kembali jebol atau air luber melewati bibir tanggul.
Tanggul di Kampung Luar Batang jebol pada 6 November 2017. Bocornya tanggul diduga karena nelayan membuat lubang untuk menambatan kapal dan memaku tanggul.
Jebolnya tanggul itu mengakibatkan puluhan rumah di RT 003 RW 003 Kelurahan Penjaringan tergenang air setinggi 50 sentimeter.
Saat ini, sebagai langkah pencegahan saat tanggul jebol kembali, Santo telah menyiapkan 8.000 karung pasir. Karung itu ia bagikan sebanyak seribu ke enam kecamatan di Jakarta Utara dan dua ribu ia siagakan di kantor Dinas SDA.
Simak juga :
BMKG: Awas, Hujan Disertai Petir Bisa Turun di 3 Wilayah DKI Jakarta
"Iya kami siapkan, jadi sedia payung sebelum hujan," ujar Santo. Dia menjelaskan untuk kondisi tanggul di lokasi lain, seperti di Muara Angke sampai Cilincing, saat ini sudah aman dan mampu menahan luapan air saat musim hujan.