TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sedang menyiapkan program yang disebutnya 'vertical drainage' untuk mengantisipasi banjir. Antisipasi dilakukan dengan memasukkan air yang turun ke Jakarta ke dalam tanah.
Baca:
Anies Baswedan Janji Fasilitasi Kebutuhan Semua Umat Beragama
"Tidak lama lagi kami akan kick-off, sekarang sedang diuji coba di beberapa titik. Nanti kalau sudah selesai akan kami ceritakan," kata Anies Baswedan di pinggiran Kali Ciliwung, Condet, Jakarta, Minggu 11 November 2018.
Anies mengatakan, persoalan banjir harus ditangani dari hulu sungai. Ia berujar permukaan air di sungai bagian tengah dan hilir selalu naik di kala musim hujan meskipun tak ada penyumbatan di sepanjang aliran sungai. "Jadi kami harus bereskan di hulu, di tengah, dan di hilir," ujar dia.
Baca:
BMKG: 80 Persen Wilayah Jabodetabek Telah Masuki Musim Hujan
Selain itu, Anies mengatakan Pemprov DKI akan menyiapkan respons cepat, terutama di sepanjang daerah aliran sungai, untuk antisipasi bila terjadi limpahan air dari hulu. "Yang di jakarta, sebisa mungkin saluran air semuanya bersih," tutur dia.
Sebelumnya, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta juga mengklaim telah melaksanakan pelbagai program antisipasi banjir mulai dari hulu hingga hilir. Di antaranya dengan mengeruk Kali Ciliwung di Kampung Melayu, Jakarta Timur, dan Bukit Duri, Jakarta Selatan.
Baca berita sebelumnya:
Awal Musim Hujan di Bekasi, Banjir Terobos Kantor Kecamatan
Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan program antisipasi banjir juga dengan menyiagakan pompa. Dinas memiliki 436 pompa stasioner yang tersebar di 153 lokasi dan 102 pompa mobile. Kondisi pompa itu ialah 92 persen dalam keadaan baik, enam persen dalam perbaikan, dan dua persen perlu diganti.
RYAN DWIKY ANGGRIAWAN | ZW