TEMPO.CO, Jakarta -Polisi menduga motif pembunuhan Jap Son Tauw, 68 tahun, seorang sopir taksi online, adalah ekonomi. Sebanyak tiga tersangka, dua di antaranya sudah ditangkap, mengincar membawa kabur mobil milik korban meski akhirnya mobil itu ditinggalkan karena penadah tak datang.
Baca:
Pembunuhan Sopir Taksi Online, Polisi Tangkap Satu Orang Lagi
Dugaan itu disampaikan Kapolres Kota Tangerang Komisaris Besar Sabilul Alif berdasarkan pengakuan tersangka. Dia menuturkan, motif para tersangka adalah merampok mobil. Tapi, karena penadah yang dijanjikan membeli mobil tidak bisa dihubungi, para tersangka meninggalkan mobil di wilayah Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
“Yang dibawa para tersangka hanya telepon genggam korban dan dompet,” ujar Sabilul Alif, Senin siang, 12 November 2018.
Dugaan berdasarkan hasil penyidikan sementara bahwa para tersangka nekat karena kebutuhan ekonomi. Dikatakan Sabilul, saat ini penyidik terus melakukan pendalaman untuk mengungkap kemungkinan para tersangka terhubung ke sindikat spesialis perampok taksi online.
Baca berita sebelumnya:
Jasad Sopir Taksi Mengambang di Kali Cadas, Dibunuh?
“Para tersangka diperiksa intensif dan dikonfrontir untuk mendapatkan keterangan sebagai bahan pengembangan kasus ini,”kata Sabilul.
Jasad Jap Son ditemukan mengambang di Kali Cadas, Pasarkemis, Tangerang, dengan kedua tangan dan kaki terikat, Rabu 7 November 2018. Pada Jumat, polisi sudah langsung meringkus tersangka pertama FF di Sunter, Jakarta Utara.
Bersama penangkapan itu disita beberapa barang bukti selain mobil yang digunakan sebagai taksi online. Diantaranya dua potong celana dan baju yang digunakan tersangka, 1 Grab Card milik korban, sebilah pisau, satu batu berukuran besar, selembar karung, dan pakaian milik korban.
Baca juga:
Seorang Perempuan di Ciputat Bunuh Diri dengan Cara Bakar Diri
Sabilul menegaskan, seluruh dari tiga tersangka adalah tersangka utama. Alasannya, ketiga sama memiliki peran dalam pembunuhan Jap Son. “Jadi ada tersangka yang menghunuskan pisau, mencekik korban, dan memegangi korban,” kata Sabilul.