TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya Teguh Nugroho mengatakan, melesetnya penyelesaian pembangunan jembatan penyeberangan multiguna atau skybridge Tanah Abang, Jakarta Pusat, berhubungan dengan kosongnya jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Baca juga: Kepala Dinas KUMKMP DKI Heran PKL Tanah Abang Bertambah
"Karena mungkin wagub bisa melakukan koordinasi untuk hal-hal teknis seperti ini (pembangun skybridge)," ujar Teguh di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 13 November 2018. Sandiaga Uno mundur dari jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta untuk selanjutnya menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Menurut Teguh, Gubernur Anies Baswedan kerepotan menangani berbagai polemik di Jakarta, salah satunya pemantauan skybridge Tanah Abang. Anies Baswedan, ujar Teguh, merupakan birokrat yang dapat mengambil kebijakan, berbeda dengan Sekretaris Daerah yang tidak bisa mengambil kebijakan politk dan hanya bisa menghadiri rapat saja.
"Kalau ada wagub, Anies bisa ngambil kebijakan politik, itu yang agak lemah," kata Teguh. Hingga saat ini, skybridge Tanah Abang belum kunjung rampung dan telah meleset dari jadwal sebanyak tiga kali, yakni 15 Oktober, 31 Oktober, dan 10 November. Jembatan layang itu rencananya akan menampung 446 pedagang.
Baca juga: Tanah Abang Masih Semrawut, Fraksi PDIP Kembali Sampaikan Kritik
Anies Baswedan mengaku telah memanggil Direktur Utama Perusahaan Dagang Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C. Pinontoan, untuk membahas skybridge namun batal karena urusan mendadak.
Anies Baswedan berencana kembali memanggil Yoory pada kesempatan yang lain. "Nanti dipanggil dulu lah Pak Yoory, hasil laporannya (akan dilihat). Rencana pertemuan sebelumnya batal," kata Anies Baswedan.