TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi kembali melancarkan kritiknya ke pemerintahan Gubernur Anies Baswedan. Keduanya pun kembali terlibat saling sindir.
Baca:
Kisruh Skybridge Tanah Abang, Ketua DPRD Sangsi Bisa Steril dari PKL
Kritik terbaru di antaranya terkait penataan Pedagang Kaki Lima (PKL). "Banyak sekali trotoar yang diduduki PKL, di mana-mana," ujar Prasetio saat rapat dengan Komisi B DPRD DKI di Gedung DPRD Jakarta, Senin 12 November 2018.
Prasetio bukan hanya mengangkat kasus Tanah Abang dan solusi yang sedang dikerjakan Anies Baswedan berupa jembatan multi guna berupa skybridge. Tapi juga kemunculan PKL yang diamatinya di kawasan Bundaran HI setiap malam.
Anggota TNI - Polri menertibkan PKL di area car free day, kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad, 21 Oktober 2018. Hal ini dilakukan untuk menjamin kenyamanan pejalan kaki yang melintasi Jalan Sudirman-Thamrin saat CFD. TEMPO/M. Taufan Rengganis.
Di kawasan Bundaran HI, Prasetio menyebut PKL sebagai starling untuk akronim dari Starbucks Keliling. Menurut dia, kehadiran para penjual kopi keliling yang tak tertata itu berdampak taman rusak terinjak-injak.
Baca juga:
Ketua DPRD DKI: Tanah Abang Kumuh, Jokowi Ogah Bawa Tamu
Jokowi Ogah Bawa Tamu ke Tanah Abang, Anies: Memang Siapa?
Prasetio meminta Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta tegas menertibkan para PKL tersebut. "Bukannya saya mau mengusir orang lemah, tapi kasih tempat lah, difasilitasi. Kan harus ada pemerintah di situ" ujar dia.
Dalam rapat itu, Prasetio meminta Dinas KUMKMP DKI tidak takut menggunakan anggaran untuk menata para PKL di Jakarta. Bukan hanya di kawasan Bundaran HI tapi penataan lima wilayah di Jakarta.