TEMPO.CO, Jakarta -Memasuki musim hujan di Jakarta, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta gencar melakukan pembersihan sampah di beberapa saluran air.
Kepala Dinas LH Isnawa Adji mengatakan ada 12 titik merah sampah di Jakarta pembersihannya akan dilakukan lebih gencar.
Baca : Sampah Menumpuk di Pintu Air Setelah Hujan, Dinas LH Gerak Cepat
"12 titik merah itu tersebar di lima wilayah Jakarta," ujar Isnawa saat dihubungi Tempo pada Rabu, 14 November 2018. Berikut ini merupakan 12 titik merah tersebut,
1. Jakarta Pusat
Pintu Air Manggarai
Banjir Kanal Barat Petamburan
2. Jakarta Utara
Kali Cagak Penjaringan
Cakung Drain Cillincing
Pintu Air 8 Tanjung Priok
Kali Sentiong
3. Jakarta Barat
Banjir Kanal Barat Season City
Kali Sekertaris
4. Jakarta Selatan
Saringan TB.Simatupang
Kampung Melayu Aliran Tebet
5. Jakarta Timur
Banjir Kanal Timur
Ciliwung Kampung Melayu Jatinegara
Isnawa mengatakan di setiap titik tersebut, Dinas LH menempatkan satuan petugas untuk melakukan pemantauan selama 24 jam. Sehingga, tumpukan sampah dapat diminimalkan.
"Jumlah personel yang siaga ada 118 yang disebar di 227 titik lokasi yang menjadi fokus pemantauan," ujar Isnawa.
Petugas Dinas Kebersihan DKI Jakarta membersihkan sampah yang menumpuk di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Senin, 12 November 2018. Hingga sekitar pukul 16.00 WIB, sampah yang dievakuasi telah mencapai 41 truk atau sekitar 438 kubik, dan evakuasi masih terus berlangsung. ANTARA
Per bulan November ini, musim hujan yang berpotensi mengakibatkan banjir telah tiba di Jakarta. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa 80 persen wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) telah memasuki musim hujan.
Simak juga :
12 Saksi Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Diperiksa, Pelaku Orang Dekat?
Juru bicara BMKG Hary Djatmiko mengatakan intensitas hujan di wilayah selatan Jabodetabek dalam beberapa hari ke depan diperkirakan bakal terus meningkat. Wilayah ini diperkirakan akan diguyur hujan setiap hari.
Dia juga masyarakat yang berada di wilayah banjir dan tanah longsor agar berhati-hati atas ancaman bencana hidrometeorologi. "Angin kencang juga berpotensi mengancam," ujarnya.