TEMPO.CO, Jakarta -Kesaksian seorang buruh menuntun kepada penangkapan HS dalam penyidikan kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi. Buruh di kawasan Jababeka ini mengenali HS, mengaku sebagai Aris, di lingkungan rumah kontrakannya namun baru membuka kisah setelah mendapati banyak polisi mencari-cari rekan kerjanya itu di pabrik.
Baca:
Pembunuhan Keluarga di Bekasi, Pemuda Ditangkap di Garut Adalah Saudara Korban Perempuan
Buruh pabrik ini hanya bersedia memberi inisial A untuk namanya. Dia tinggal di kompleks rumah kontrakan di Kampung Rawa Lintah RT 01 RW 02 Desa Mekarmukti, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. HS datang ke tempat ini pada Selasa sekitar Pukul 8.30 WIB, 13 November 2018.
HS hanya membayar uang satu unit seharga Rp 400 ribu, memarkir mobil, lalu pergi lagi dari rumah kontrakan itu. Belakangan diketahui mobil Nissan X Trail silver B-1075-FOG terkonfirmasi dari lokasi pembunuhan Diperum Nainggolan dan keluarganya di Jalan Bojong Nangka, Pondok Melati, Kota Bekasi.
Baca juga:
Pembunuhan Keluarga di Bekasi, Ini Kronologis Sebelum Penangkapan
A menyatakan tak begitu menghiraukan ketika berpapasan dengan HS di rumah kontrakan itu. Dia berangkat kerja pukul 14.00 WIB dan sampai di perusahaan terkejut lantaran banyak polisi mencari HS. "Dicari informasi, ternyata tersangka ini habis membunuh," ujar Alif Baihaqi, pemilik kompleks rumah kontrakan.
A menceritakan pencarian polisi itu sesampainya kembali di rumah kontrakan pada Rabu dini hari. Alif yang mengaku sudah sejak awal curiga dengan mobil yang ditinggal HS begitu saja segera melapor ke polisi. "Saya panggil si A lalu konfirmasi ke polisi di sini," ujar dia.
Sebuah mobil boks L-300 terparkir di rumah korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi. Hingga Rabu, 14 November 2018 rumah duka tersebut masih dikeliling garis polisi, pita warna kuning. TEMPO/Adi Warsono
Baca juga:
Pembunuhan di Bekasi, Noda Hitam di Kuku HS Diduga Darah
Polisi memberi konfirmasi bahwa mobil tersebut sedang dicari. Berbekal nomor telepon yang ditinggalkan 'Aris', polisi melacak HS hingga ke wilayah Garut.
Kepada polisi yang menyergapnya, HS mengaku hendak mendaki gunung dan tidak terlibat pembunuhan. Ketika digeledah, polisi menemukan kunci mobil Nissan X-Trail di tas HS. Pria berusia 23 tahun itu lalu digelandang ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.