TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum lama ini berkeluh kesah di laman media sosial Instagram pribadinya tentang sampah di sungai. Dia menginspeksi Pintu Air Manggarai pada Kamis dini hari, 15 November 2018, dan menuliskan: Sayangnya tidak ada yang kembali foto pintu air Manggarai saat bersih, mungkin kurang menarik untuk diberitakan.
Baca berita sebelumnya:
Viral Foto Sampah di Sungai, Anies: Kalau Bersih Tak Dipotret
Anies mempertanyakan perihal viralnya foto tumpukan sampah di Manggarai beberapa hari belakangan. Padahal, ujar Anies Baswedan, sampahnya sendiri sudah bersih diangkut setiap hari. Jumlahnya diklaim bisa ratusan ton per hari. "Kalau hujan lebat bisa ribuan ton."
Suasana dan sampah di Pintu Air Manggarai, Jumat, 16 November 2018. Gubernur Anies Baswedan meminta 'kondisi bersih' itu juga diviralkan di media sosial. TEMPO/Ryan Dwiky Anggriawan
Tempo mengikuti jejak Anies mengecek Pintu Air Manggarai, Jumat 16 November 2018. Situasinya memang berbeda dengan Senin lalu asal foto viral di media sosial yang dikeluhkan Anies Baswedan. Pada Jumat ini, sampah masih tersisa seperti styrofoam, plastik, dan beberapa batang pohon pisang.
Baca juga:
Anies Baswedan Kerahkan 1.400 Relawan Cegah Hoax Soal Banjir
Dua alat pengeruk atau ekskavator disiapkan di sisi utara dan selatan pintu air, berjaga-jaga jika timbunan sampah dari hulu tiba. Tampak pula ekskavator sisi selatan sedang bekerja mengeruk sampah.
Suasana dan sampah di Pintu Air Manggarai, Jumat, 16 November 2018. Gubernur Anies Baswedan meminta 'kondisi bersih' itu juga diviralkan di media sosial. TEMPO/Ryan Dwiky Anggriawan
Alat berat itu kemudian menumpahkan sampah pada bak sebuah truk yang bertuliskan 'Angkutan Sampah Badan Air Sungai-Waduk-Danau-Setu'. "Sampah dari sini dibawa ke Jalan Perintis Pulogadung, dari sana nanti dibawa lagi ke Bantargebang pakai truk tronton," kata Bejo, seorang operator ekskavator di lokasi.
Baca:
Anies Baswedan Uji Coba Vertical Drainage Hadapi Musim Banjir
Hari ini Bejo menyatakan bersiaga dengan ekskavator karena menerima kabar pintu air Katulampa di Bogor berstatus Siaga 3. Bejo mengatakan ia bersama dengan dua operator alat berat lainnya sehari-harinya selalu berjaga di pintu air ini untuk membersihkan sampah 'kiriman'. "Kalau sampah pas lagi crowded bisa ada 10 petugas Dinas Lingkungan Hidup di sini," kata dia.
KOREKSI:
Ralat dilakukan untuk memperbaiki akurasi di alinea terakhir pada Jumat 16 November 2018 Pukul 17.19 WIB. Terima kasih.