TEMPO.CO, Tangerang - Saroh, 48 tahun, bangga menunjukkan toilet di sudut belakang rumahnya. Kakus dan kamar mandi di rumah adalah hal baru dalam kehidupan keluarga Saroh dan menjadikan Hari Toilet Dunia yang jatuh pada hari ini, 19 November, masih bermakna.
Baca:
Cerita 50 Keluarga di Desa Kelor Tangerang Berebut di 1 Toilet
"Sudah puluhan tahun tinggal di sini baru sekarang bisa punya WC dan kamar mandi sendiri," ujarnya saat Tempo berkunjung ke rumahnya di Kampung Kongsor, RT 002 RW 003, Desa Sangiang, Sepatan, Kabupaten Tangerang, Sabtu 17 November 2018.
Kamar mandi yang dimiliki Saroh berukuran sekitar 2x2 meter, berlantai keramik putih dan berdinding hijau. Di dalamnya terdapat sebuah kakus dan ruangan untuk mandi dan cuci. Adapun septictank berada di antara dapur dan kamar mandi itu.
Warga Kampung Kelor, Desa Kelor, Kecamatan Sepatan Kabupaten Tangerang menunjukan toilet umum satu satunya yang mereka gunakan untuk buang air besar. Karena minim fasilitas sanitasi, di kampung ini masih melakukan buang air besar sembarangan di kebun dan di Kali. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
Menurut Saroh, kamar mandi plus toilet itu baru sekitar satu bulan yang lalu dibangun dan baru saja digunakan. Paket toilet ini dibangun setelah Saroh menjadi anggota Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia ( KSBMI).
Baca juga:
Hari Toilet Sedunia, Ini Potret Warga Tangerang Suka BAB di Kali
Koperasi itu membuka layanan simpan pinjam di Sepatan sejak 2014 dan melayani warga yang sebagian besar tidak mempunyai toilet. "Saya pinjam Rp 5 juta dan bisa dicicil selama dua tahun, Rp 20 ribu per minggu" kata Saroh.