TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kampung Lodan terpaksa mengungsi setelah rumahnya rusak akibat pengerukan Kali Ancol menyebabkan turap longsor dan tanah ambles.
Baca: Keruk Sungai Sebabkan Longsor, Anies Salahkan Fondasi Tanggul
Seorang warga terdampak insiden longsor di Kampung Lodan, Jakarta Utara, Sukaesih mengatakan, jalan di depan rumahnya ambles terlebih dahulu hampir satu bulan.
Sukaesih menuturkan, jalan dari conblock yang juga berfungsi sebagai turap itu longsor akibat pengerukan sungai oleh Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta.
"Dikeruk yang di tengah (sungai), lama-kelamaan tanah yang di pinggir mengikis terus longsor pondasinya," kata Sukaesih di tenda pengungsian sekitar rumahnya, Selasa, 20 November 2018.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau lokasi pengungsian tanah ambles di Kampung Lodan, Pademangan, 20 November 2018. TEMPO/Lani Diana
Sukaesih menerangkan, jalan rumah warga yang longsor pertama kali terjadi di RT4/RW1, kemudian merembet hingga ke RT1/RW8. Setelah jalan longsor, petugas Dinas berupaya membangun turap baru.
Sukaesih mengatakan, dalam proses pembuatan turap baru itu, rumah warga akhirnya ikut longsor. Menurut dia, pada Sabtu lalu, petugas merobohkan pohon Asem yang masih menempel di sekitar jalan untuk membangun turap.
Setelah merobohkan pohon, petugas disebut menemukan beberapa bangkai mesin kapal yang menempel dengan tanah. Sukaesih menduga, penarikan bangkai mesin menjadi sebab utama terjadinya longsor pada Ahad lalu, sekitar pukul 17.00.
"Mungkin para pekerja ini enggak menyangka mesin itu menyambung sampai ke bawah rumah," katanya.
Kondisi rumah warga di Kampung Lodan, Jakarta Utara usai longsor akibat pengerukan Kali Ancol, Selasa, 20 November 2018. Tempo/M Yusuf Manurung
Longsor di Kampung Lodan merusak sekitar 8 rumah. Warga kampung kini tinggal di tenda pengungsian darurat atau mengungsi ke rumah sanak saudara. Tidak ada korban jiwa dalam insiden longsor itu.
Baca: Anak Buah Keruk Sungai Bikin Longsor, Anies: Lebih Berhati-hati
Sukaesih mengatakan, sejak merobohkan pohon dan menarik mesin kapal, rumah warga sudah retak-retak. Sejak itu, warga tidak ada yang berani tinggal di rumah lagi. "Pas kejadian semua orang di luar rumah," katanya.