TEMPO.CO, Jakarta -Sales Manager TV Muhammadiyah (TVMU), Maheso, mengungkap banyak pesan broadcast yang sampai kepadanya tentang sebab kematian Abdullah Fithri Setiawan alias Dufi. Pesan untuk mencari konfirmasi karena isinya menyebut Dufi yang ditemukan sudah menjadi mayat dalam drum pada Minggu 18 November 2018 sebelumnya liputan investigatif tentang program nasional Mobil Esemka.
Baca berita sebelumnya:
Spekulasi Motif Mayat dalam Drum: Dendam, Utang, Atau Perampokan?
Maheso menyebut isi pesan itu tidak benar alias hoax. Penegasannya sejalan dengan isi siaran pers atas nama direksi TVMU dan dibagikan Selasa 20 November 2018. "Dalam menangkal berita hoax yang beredar, kami perlu mengeluarkan siaran pers ini" ujar Maheso saat dihubungi, Selasa, 20 November 2018.
Maheso menegaskan kembali isi pernyataan direksi bahwa Dufi tidak pernah ditugasi meliput berita sepanjang bergabung di TVMU lebih dari satu tahun. Alasannya, tugas dan tanggung jawab almarhumah adalah sebagai sales marketing.
Baca juga:
Mayat dalam Drum Terkait Investigasi Mobil Esemka? Ini Kata TVMU
"Jadi, beliau bukan wartawan TVMU dan selama ini redaksi TVMU tidak pernah menugaskan wartawan TVMU untuk menginvestigasi Mobil Esemka, termasuk almarhum Dufi," bunyi pernyataan tersebut.
Rumah Abdullah Fithri Setawan atau Dufi di TGS Cluster Catalina yang ditemukan tewas di dalam drum pada hari minggu pagi terlihat sepi, keluarga masih di di wilayah Semper Jakarta Utara untuk proses pemakaman, Senin 19 November 2018. Tempo/Muhammad Kurnianto
Maheso curiga ada beberapa pihak yang sengaja ingin mengambil kesempatan dari peristiwa kematian rekannya yang mantan jurnalis di sejumlah media massa tersebut. Kecurigaan itu apakah untuk mempromosikan mobil Esemka atau sebaliknya, menjatuhkan kubu yang selama ini mengkritik program nasional tersebut.
Baca berita sebelumnya:
Mayat dalam Drum, TV Muhammadiyah Keluarkan 10 Butir Pernyataan
Satu contoh pesan broadcast yang diterima Maheso seperti yang disertakan dalam sebuah berita yang dicuplik dari satu media daring. Bunyinya: Mendiang Abdullah Fithri Setiawan - rahiimahulloh-adalah karyawan TV Muhammadiyah, yang meliput dalam tentang mobil Esemka dan kini dia - rahiimahulloh - dibunuh dengan sadisnya.
Maheso mengaku terkejut atas hoax tersebut. Ia juga mengaku mendapat banyak pertanyaan dari karyawan TVMU dan kolega mengenai hal yang sama.
MIQDARULLAH BURHAN | ZW