TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan optimistis pernyataan calon presiden nomor urut dua Prabowo Subianto soal air laut akan mencapai Bundaran HI pada 2025 tak akan terjadi. Sebab, kata Anies, pemerintahan Presiden Jokowi dan Pemprov DKI sudah melakukan sejumlah antisipasi agar Jakarta tak tenggelam.
Baca: Longsor Kali Ancol, Anies Terima Banyak Versi Penyebab
"Sedang dibangun NCICD (tanggul laut rasaksa) oleh Pemerintah Pusat di pantai Jakarta, itu kami akan teruskan dan tuntaskan," ujar Anies di Hotel Mulia, Jakarta Pusat, Rabu malam, 21 November 2018.
Dengan tanggul laut itu, Anies Baswedan yakin pernyataan Prabowo Subianto tak akan terjadi. "Harapannya tanggul untuk menjaga dan mengamankan."
Namun Anies tak menampik bahwa permukaan tanah di Jakarta, khususnya di bagian Utara, terus mengalami penurunan. Oleh sebab itu, ia mengatakan telah melakukan beberapa langkah antisipasi agar permukaan tak menjadi di bawah air laut.
Pemandangan naiknya permukaan air laut di kawasan Muara Baru menjelang fenomena Super Blue Blood Moon, Jakarta Utara, 31 Januari 2018. TEMPO/Fakhri Hermansyah
Salah satu caranya, Anies mengatakan dengan cara memasifkan program drainase vertikal. Dengan sistem itu, air hujan yang turun akan segera masuk ke dalam tanah dan menahan penurunan tanah.
"Saya ga komentar soal ramalan (Jakarta tenggelam). Saya menyiapkan program yang memang sudah ditugaskan oleh pemerintah. Itu tugas saya," ujar Anies.
Pernyataan Prabowo soal permukaan air laut akan mencapai Bundaran HI pada 2025 menghebohkan masyarakat. Prabowo mengatakan data tersebut ia kutip dari United Nation atau Perserikatan Bangsa-Bangsa.
"United Nations memprediksi bahwa air dari Tanjung Priok pada 2025 akan sampai di Grand Hyatt, di Kempinski, di Bundaran HI," kata Prabowo saat berpidato dalam acara Indonesia Economic Forum di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu, 21 November 2018.
Prabowo mengatakan, air Laut Jakarta meningkat 5 centimeter setiap tahunnya. Dia lantas menyinggung adanya ribuan masyarakat yang tinggal di atas air di Jakarta Utara.
Baca: Sandiaga Uno: Tanah Ambles 60 Cm per Tahun karena Air Disedot
Prabowo Subianto menyebut kondisi itu menyedihkan lantaran kawasan itu berjarak satu jam saja dari Istana Negara. "Ribuan orang yang tinggal di Tanjung Priok tinggal di atas air. Ruang tamu mereka terisi air," ujarnya.