TEMPO.CO, Jakarta - Ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie, memenuhi panggilan Polda Metro Jaya atas pelaporan Persatuan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI). Grace Natalie dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Polri beberapa waktu lalu atas tuduhan penistaan agama dan ujaran kebencian.
Baca: Topan Pratama Bukan Penyebar Pertama Foto Hoax Grace Natalie
"Hari ini panggilannya klarifikasi. Jadi kami memenuhi panggilan tersebut untuk menjelaskan apa duduk permasalahannya," kata Grace di Polda Metro Jaya, Kamis, 22 November 2018.
Grace kemudian berujar bahwa pihaknya banyak mendapat support atas permasalahan ini. Salah satu bentuk support itu, kata Grace, adalah pendampingan dan moral support oleh Forum Advokat Pengawal Pancasila (FAPP) dalam menjalani proses hukum.
"Dan saya apresiasi sekali, terima kasih kepada semua teman-teman. Sebagian besar dari mereka tidak partisan, tidak terkait dengan PSI sama sekali, tapi hari ini ikut mendampingi kami dalam proses ini," ujar Grace.
Ketua Umum PSI Grace Natalie (kiri) bercengkrama dengan Cawagub Jatim, Emil Dardak saat penyampaian dukungan atas pasangan Khofifah-Emil di Basecamp DPP PSI, Jakarta, 2 Mei 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat
Dalam pidatonya di HUT PSI yang ke empat, 11 November 2018 lalu, Grace mengatakan bahwa PSI tidak akan pernah mendukung peraturan daerah (perda) yang berlandaskan agama, seperti Perda Syariah dan Perda Injili. Sikap yang demikian menurut Grace untuk mencegah terjadinya ketidakadilan, diskriminasi, dan seluruh tindakan intoleransi di Indonesia.
Atas pernyataan itu, PPMI melaporkan Grace ke Bareskrim Polri, Jum'at pekan lalu. Menurut Sekretaris Jenderal PPMI, Zulkhair, pernyataan Grace termasuk dalam ungkapan rasa permusuhan dan ujaran kebencian kepada agama.
Pernyataan Grace juga dinilai menista agama karena bertentangan dengan sejumlah ayat yang tertuang di dalam kitab suci Al Quran, antara lain surat An Nisa ayat 135, surat Al Maidah ayat 8 dan surat Al Kafirun.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie menyampaikan orasi saat deklarasi Perempuan Tangguh Pilih Jokowi (Pertiwi) di Jakarta, Sabtu, 17 November 2018. Pertiwi berharap Jokowi-Ma'ruf dapat mewujudkan mimpi Indonesia yang damai, sejahtera, lebih maju, yang berkeadilan serta berasaskan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika dan UUD 45. ANTARA
Terkait dengan hal ini, Grace menuturkan bahwa DNA atau platform PSI sejak awal adalah anti korupsi dan anti intoleransi. Pernyataan dalam acara HUT PSI, kata Grace, merupakan penegasan terhadap komitmen PSI untuk menjaga Pancasila dan nilai-nilai yang dianut PSI sebagai partai politik.
Baca: Penyebar Hoax Foto Syur Grace Natalie Minta Maaf, Ini Sikap PSI
"Kami percaya bahwa pemilih-pemilih PSI adalah orang-orang yang justru akan menghargai perjuangan kami," tutur Grace Natalie.