TEMPO.CO, Jakarta -Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bogor, Ajun Komisaris Benny Cahyadi mengklarifikasi, terkait kasus penemuan mayat perempuan di Kecamatan Caringin bukan merupakan korban pembunuhan.
“Setelah dilakukan penyelidikan penyebab korban meninggal akibat kecelakaan yaitu terjatuh dari kamar mandi dan juga karena sakit,” kata Benny di Kantor Polres Bogor, Kamis 22 November 2018.
Baca : Terjadi Lagi Pembunuhan di Bogor, Kepala Rahayu Bersimbah Darah
Benny mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP dan hasil otopsi dicocokkan dengan hasil gelar perkara, tidak ditemukan adanya tanda-tanda korban dibunuh atau dugaan lainnya.
“Kami sudah menulusuri seputaran tkp, mulai dari ruang tamu, kamar tidur dan kamar mandi, termasuk melakukan otopsi, dipastikan tidak ada penyebab kematian diakibatkan pembunuhan,” lanjut Benny.
Dari hasil penyelidikan pihak kepolisian, kata Benny, korban menderita sakit infeksi pada paru-paru yang diderita lama, kemudian korban yang sedang ditinggal sendiri di rumah terjatuh di kamar mandi.
“Karena korban terjatuh di kamar mandi, kepalanya membentur tembok. Kemudian terjadi penyempitan pembuluh darah dan naiknya darah dari lambung ke pembuluh darah otak sehingga menyebabkan tertahannya saluran nafas yang mengakibatkan korban mati lemas sehingga mengeluarkan darah dari beberapa bagian tubuhnya,” beber Benny.
Diberitakan sebelumnya, seorang mayat perempuan bernama Rahayu Dwi Susilowati alias Susi (35) ditemukan dengan kondisi mengenaskan di dalam rumahnya di Kp. Tangkil, RT06/03 Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Rabu, 21 November 2018.
Simak juga :
Mayat di Lemari, Motif Pembunuhan Ciktuti Iin Soal Rp 1,3 Juta
Rahayu ditemukan oleh orang tuanya sehabis pulang kerja dengan kondisi wajah penuh dengan darah serta di sekitar rumah terdapat ceceran darah.
Kepala Polsek Caringin Ajun Komisaris Suseno menduga bahwa mayat perempuan itu korban pembunuhan. "Iya benar, dugaan pembunuhan," singkat Suseno saat dikonfirmasi, Rabu 21 November 2018.