TEMPO.CO, Bogor -Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Bogor, Ajun Komisaris Benny Cahyadi menceritakan kronologis tewasnya Rahayu Dwi Susilowati alias Susi, 35 tahun, di rumahnya.
“Sebelumnya korban ditinggalkan seorang diri oleh kedua orang tuanya untuk bekerja dengan kondisi sakit,” kata Benny kepada Tempo, Kamis, 22 November 2018.
Baca : Polres Bogor Klarifikasi Rahayu Bukan Korban Pembunuhan, Tapi...
Benny mengatakan, akibat penyakit paru-parunya, tiba-tiba korban muntah darah dan hendak ke kamar mandi, “Tapi saat sedang di kamar mandi korban terpeleset dan jatuh,” lanjut Benny.
Hal itu, kata Benny, dibuktikan dengan adanya luka memar dibagian belakang kepala korban pada hasil otopsi serta bercecerannya darah di area kamar mandi.
“Korban sempat keluar dan hendak ke kamar tidurnya lagi, tapi karena kondisinya menurun, korban terjatuh di lantai dan meregang nyawa,” kata Benny.
Benny mengatakan, diduga korban lemas karena tidak bisa nafas akibat terjadi penyempitan pembuluh darah dan naiknya darah dari lambung ke pembuluh darah otak sehingga menyebabkan tertahannya saluran nafas.
“Kemudian terjadi yang mengakibatkan korban mati lemas sehingga mengeluarkan darah dari beberapa bagian tubuhnya,” beber Benny.
Benny memastikan, penyebab kematian Rahayu tidak ada unsur tindak pidana. “Kami sudah menulusuri seputaran tkp, mulai dari ruang tamu, kamar tidur dan kamar mandi, termasuk lakukan otopsi, dipastikan tidak ada penyebab kematian diakibatkan pembunuhan,” demikian Benny.
Simak pula :
Pohon Tumbang Akibat Hujan Deras, Ini Dua Rute KRL yang Terganggu
Diberitakan sebelumnya, seorang mayat perempuan bernama Rahayu Dwi Susilowati alias Susi (35) ditemukan dengan kondisi mengenaskan di dalam rumahnya di Kp. Tangkil, RT06/03 Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Rabu, 21 November 2018.
Rahayu ditemukan oleh orang tuanya sehabis pulang kerja tewas dengan kondisi wajah penuh dengan darah serta di sekitar rumah terdapat ceceran darah.