TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Keluarga dari kopilot pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Karawang, Harvino, meminta proses identifikasi diperpanjang hingga 31 Desember 2018. Harvino adalah satu di antara 64 korban yang belum teridentifikasi hingga proses kerja tim DVI RS Polri berakhir Jumat 23 November 2018, atau 26 hari setelah pesawat jatuh.
Baca berita sebelumnya:
Dua Keluarga Jadi Korban Lion Air Tak Dapat Santunan Jasa Raharja
"Atas nama keluarga, kami mengetuk hati pihak DVI untuk tetap melanjutkan proses identifikasi sampai dengan akhir tahun ini, tanggal 31 Desember 2018," kata Novi Cahyadi penuh harap. Novi mengirim harapannya itu melalui aplikasi percakapan Whatsapp, Sabtu 24 November 2018.
Menurut Novi, keluarga yang ditinggalkan Harvino sedih dan kecewa karena almarhum masih belum teridentifikasi. Meskipun dia menyadari proses pencarian bagian tubuh serta identifikasinya juga telah berjalan maksimal. "Tapi putra-putri beliau selalu bertanya kapan ayahnya pulang," kata Novi.
Harvino meninggalkan tiga orang anak di rumahnya di Tangerang Selatan. Tapi, di luar ketiganya, Harvino juga membiayai sejumlah anak asuh. Harvino tewas bersama 188 orang lainnya dalam penerbangan Senin pagi 29 Oktober 2018 termasuk Kapten Pilot Bhavye Suneja asal India.
Baca juga:
Tragedi Lion Air JT 610, Apa Kata Keluarga Pilot dari India?
Diduga pesawat yang mereka terbangkan sudah bermasalah sebelum terbang. Hasil pemeriksaan masih dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terhadap satu black box yang sudah berhasil ditemukan.