TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan rute Transjakarta koridor I Blok M-Kota akan dimodifikasi. Kebijakan tersebut berkaitan dengan bakal beroperasinya mass rapid transit (MRT) fase I Lebak Bulus-Bundaran HI pada Maret tahun depan.
Baca berita sebelumnya:
Anies Baswedan Tolak Hapus Koridor Satu Transjakarta Untuk MRT
"Modifikasi rute itu tidak terhindarkan," kata Sigit seperti dikutip dari Koran Tempo edisi Sabtu 24 November 2018.
Rute Transjakarta koridor I dan MRT fase I memang beririsan mulai dari Blok M sampai Bundaran HI. Modifikasi di irisan itu kelak akan dilakukan dengan cara menyusun rute-rute baru yang lebih pendek untuk Transjakarta. Dengan begitu, menurut Sigit, masyarakat menjadi memiliki lebih banyak opsi transportasi massal.
Halte Transjakarta CSW Terhubung dengan Stasiun MRT
Sigit menambahkan, operasional rute Transjakarta yang dimodifikasi sebab MRT yang berbasis rel dianggap belum menjangkau bagian selatan dan utara Jakarta. MRT, kata dia, membutuhkan bantuan jaringan transportasi pengumpan atau feeder. Berdasarkan survei penumpang yang digelar MRT Jakarta tahun lalu, potensi jumlah penumpang harian mereka 134 ribu orang per hari.
Baca:
Eks Direktur MRT Kini Dirut Transjakarta, Jadi Hapus Koridor?
MRT Usul Koridor 1 Busway Dihapus, Transjakarta Punya Data Lain
Sigit menegaskan, modifikasi rute tak sampai menghapus koridor I Transjakarta Blok M-Kota. Koridor I disebutnya juga sudah berkembang menjadi 27 rute. Jumlah penumpangnya menyumbang 60-70 persen dari total volume harian Transjakarta 650-660 ribu penumpang.
Sigit mengatakan, studi modifikasi penyusunan rute itu akan dilakukan bersama Transakarta dan MRT Jakarta. Studi dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara dua perusahaan milik Pemerintah DKI Jakarta, Jumat 23 November 2018. Anggarannya ditanggung dua perusahaan dan bakal rampung paling lambat tiga bulan mendatang.