TEMPO.CO, Jakarta - Hari Aris Sandigon Simamora mengatakan sama sekali tidak berniat untuk membunuh dua ponakannya Sarah, 9 tahun, dan Arya, 7 tahun. Dia menghabisi nyawa dua bocah itu lantaran takut kejahatannya terbongkar. “Mereka melihat saya membunuh kedua orang tuanya,” kata Hari dalam sebuah wawancara eksklusif di Polda Metro Jaya, Selasa, 20 November 2018.
Berita sebelumnya:
Pembunuhan Keluarga di Bekasi Kubur Rencana Belanja Natal Bersama
Hari telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuh keluarga Dapermum Naiggolan. Pemuda 23 tahun itu adalah adik sepupu Maya Ambarita, istri Daperum. Ia membunuh pasangan itu menggunakan linggis. Hari juga membunuh dua anak Daperum yang memergoki pembunuhan itu.
Menurut Hari, sebenarnya dia cukup dekat dengan Sarah dan Arya. Dua bocah itu memanggilnya dengan sebutan Uda. Namun sakit hati lantaran dihina Daperum, membuat Hari gelap mata. “Sikapnya kepada saya selalu tidak menyenangkan,” kata Hari.
Hari mengatakan, setelah menghabisi Daperum dan Maya menggunakan linggis, tiba-tiba Sarah dan Arya keluar dari kamar. “Salah satunya bertanya, kenapa ibunya diperlakukan begitu,” katanya. Saat itu Hari memberikan alasan ibu mereka sedang sakit.
Hari kemudian membujuk dua bocah itu masuk kembali ke kamar untuk tidur. Setelah meletakkan linggis di sofa, ia menyusul mereka ke kamar lalu berbaring di antara Sarah dan Arya. “Saya mencium kening dan mengelus kepala mereka,” katanya.
Perasaan takut tiba-tiba menyelimuti hati Hari. Dia khawatir dua ponakannya itu akan bercerita kepada orang lain tentang kejahatan yang baru saja ia lakukan. “Saya mulai berpikir untuk menghabisi mereka juga,” katanya.
Sambil meminta maaf perlahan, Hari menutupi kedua bocah itu dengan seprai. Lalu ia mencekik dua bocah itu satu per satu hingga tidak bernafas. “Mereka sedikit meronta. Setelah mereka tewas, saya terdiam dan menangis,” katanya.
Simak
Polisi: Hukuman Mati Buat Tersangka Pembunuhan Keluarga di Bekasi
Wawancara ekslusif dengan Hari Simamora tentang pembunuhan ini dimuat lengkap dalam majalah TEMPO edisi 26 November-2 Desember 2018. Dalam wawancara ini Hari juga menceritakan alasannya untuk pergi ke Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat.