TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola vila atau rumah sewa di kawasan Puncak-Cianjur, Jawa Barat, mulai kebanjiran pesanan untuk libur akhir tahun 2018. Pesanan vila umumnya berasal dari warga Jabodetabek yang ingin menghabiskan masa libur Natal dan Tahun Baru di kawasan Puncak.
Baca: Dipadati Turis, Macet Jalur Puncak Berimbas ke Jalur Alternatif
Sejak satu pekan terakhir sudah ada enam pemesan vila. "Dari Jakarta," kata Ujang Dedi, pengelola vila di Desa Sukatani, Kecamatan Pacet kepada wartawan, Senin 26 November 2018.
Pengelola belasan vila berbagai tipe itu menyatakan pesanan mulai naik menjelang akhir tahun. Kami menaikkan harga 100 persen dari libur biasa," katanya.
Dia menjelaskan, untuk vila dengan dua kamar dipatok harga Rp2 juta per malam dan disewakan minimal dua malam, vila dengan tiga dan empat kamar dipatok Rp4 juta per malam, sedangkan vila dengan kolam renang di banderol Rp5 juta per malam.
Salah satu Vila yang masih berdiri utuh di desa Tugu Utara, Cisarua, Bogor, Rabu (27/11). TEMPO/Amston Probel
Dibandingkan tahun lalu, pihaknya memperkirakan ada peningkatan karena sebelum masuk bulan Desember pemesan sudah berdatangan dan memberikan uang tanda jadi untuk tiga malam.
Peningkatan permintaan vila juga dialami Oleh (56), pemilik vila dan rumah sewaan di Desa Gadog, Kecamatan Cipanas. Sejak satu pekan terakhir, tinggal empat unit yang masih kosong dari 8 rumah sewaan dan 11 vila yang dimilikinya.
Sebagian besar penyewa merupakan pelanggan tetap asal Jabodetabek yang rencananya akan menghabiskan libur akhir tahun di kawasan Puncak.
"Tahun lalu, saya terpaksa mencarikan beberapa vila untuk penyewa yang datang karena sebagian besar vila dan rumah sewaan milik saya sudah terisi penuh," katanya.
Baca: Alasan BMKG Minta Kawasan Puncak Harus Bebas dari Pembangunan
Meskipun tingkat kunjungan wisatawan ke kawasan Puncak menurun, tutur dia, setiap akhir tahun penyewa yang datang selalu ada dan bertambah. Sebagian besar penyewa vila di Puncak, Cianjur, adalah warga Jabodetabek.