TEMPO.CO, Jakarta - Tangerang-Hari toilet sedunia atau world toilet day 2018 yang jatuh pada 19 November 2018 diperingati hari ini, Selasa, 27 November 2018, di Desa Kayu Bongkok, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang.
Baca juga: Hari Toilet Sedunia, Ini Potret Warga Tangerang Suka BAB di Kali
Puncak acara ditandai dengandiresmikannya penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat (Pamsimas) dan pembuatan jamban dengan septic tank bio tank yang difasilitasi United State Agency for International Development (USAID) Indonesia Urban Water Sanitation And Hygiene (IUWASH).
Regional Manager West Java, DKI Jakarta, Tangerang (WJDT) USAID IUWASH PLUS Wouter Sahanaya dan Kepala Badan Pembangunan Daerah Kabupaten Tangerang Didin Syamsudin menyerahkan secara simbolis bio tank kepada Ame alias Rame, 71 tahun, dan Lina (67), warga Desa Kayu Bongkok.
Dua nenek yang selama hidupnya tak menikmati buang air besar di jamban itu bersuka cita. Saking gembiranya, nenek Rame berjoget sambil menunjukan susukan (tempat buang air besar sembarangan) yang di bawahnya mengalir air semacam selokan di pinggir sawah, berjarak 10 meter dari rumahnya di RT 02 RW 01.
"Ayo boleh kalau mau lihat tempat buang air besar (BAB) di susukan, saya antar. Wah saya berterimakasih. Selama hidup sampai setua ini umur lihat di KTP ya, saya dan keluarga buang air besar ya di susukan. Kalau hujan, mau siang mau malam, ya pakai payung keluar rumah," kata Ame terkekeh ditemui di rumahnya.
Pengamatan Tempo saat ini pembangunan jamban di belakang rumah nenek Ame dan Lina belum selesai. Beberapa pekerja masih menggali tanah di belakang rumah kedua keluarga ini. Nantinya galian itu akan difungsikan sebagai septic tank dengan di dalamnya dimasukan bio tank berbahan fiberglass.
Behavior Change Communication and Marketing Specialist USAID IWASH PLUS, Usniati Umayah, mengatakan nantinya jamban pemberian dari Asosiasi Perumahan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) itu akan dibangun di dalam rumah.
"Karena lahan tidak ada, nanti di dekat dapur dibangunnya," kata Usniati sambil memandu rombongan media yang mengikuti prosesi penyerahan biotank itu.
Kader Desa Kayu Bongkok, Ela mengatakan di RT 01 terdapat 14 warga yang tak memiliki jamban. Sehingga selalu BAB di susukan. Ame dan Lina dipilih karena diantara 14 warga lain yang tergolong miskin hidupnya.
"Nenek Ame tinggal berempat dengan cucu dan mantunya, demikian juga nenek Lina dengan empat anggota keluarganya. Mereka hidup ala kadar, sebagian lantai rumah bagian belakang masih tanah," kata Ela.
Ame dan Lina berharap setelah mendapat sumbangan kakus keluarganya bisa mengakses air bersih untuk kehidupan sehari-hari. "Pengennya BAB tidak lagi di susukan, bisa di rumah nyaman. Air juga pengen langsung ke rumah, selama ini angkat air bersih dari mushola," kata Ame.
Baca juga: Hari Toilet Sedunia, Penyebab Ada Warga di Jakbar BAB Sembarangan
USAID Senior WASH Program Spesialist, Trigeany Linggoatmodjo, mengatakan melalui kemitraan corporate social responsibility (CSR) ini Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Apersi dengan dukungan USAID IUWASH PLUS pada tahap awal membangun sambungan rumah air minum ke rumah tangga dan jamban sehat keluarga sejak November 2018.
Pada tahap awal hari toilet Sedunia ini Apersi akan membantu pembangunan 20 sambungan air dari SPAM Komunal Pamsimas ke 20 rumah tangga kurang mampu atau setara dengan 100 orang. Pada tahap awal ini juga membangun dua tangki septik di rumah nenek Ame dan Lina.