TEMPO.CO, Jakarta - Setelah sempat defisit Rp 16 triliun, rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau APBD DKI 2019 akhirnya
seimbang alias balance. Kemarin, Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI Jakarta bersama Pemerintah Provinsi DKI menyepakati besaran rancangan APBD 2019 sebesar Rp 89 triliun.
Baca: Rancangan APBD DKI 2019 Defisit, Program Titipan Harus Dipangkas
"Akhirnya tidak defisit lagi," ujar Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana yang memimpin jalannya rapat Banggar di Gedung DPRD, Selasa, 27 November 2018.
Usai Triwisaksana mengetuk palu, beberapa pegawai Pemprov DKI dan DPRD bertepuk tangan. Beberapa pegawai negeri sipil (PNS) itu terlihat lega setelah sebelumnya banyak perdebatan dengan anggota Dewan soal rasionalisasi anggaran di dinasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah mengatakan defisit APBD 2019 karena banyaknya usulan baru oleh anggota legislatif dan eksekutif yang tidak masuk dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) DKI 2019. Usulan itu mengakibatkan penebalan anggaran di kegiatan tertentu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau proyek pembangunan rumah DP nol rupiah Samawa di kawasan Klapa Village, Pondok Kelapa, Jakarta, Jumat, 12 Oktober 2018. Rusunami ini diperuntukkan bagi warga yang ber-KTP DKI Jakarta serta berpenghasilan di bawah Rp 7 juta per bulan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Besaran usulan program di luar RKPD itu, kata Saefullah, nilainya sebesar Rp 6,7 triliun. Contohnya adalah rencana penambahan pembangunan rumah susun (rusun) di delapan lokasi dari Sarana Jaya yang nilainya sekitar Rp 3 triliun.
Sejak 22 November 2018, DPRD dan Pemprov DKI berusaha menyeimbangkan kembali nilai rancangan APBD 2019 itu. Melalui rapat di Banggar, berbagai program dari Pemprov DKI dibedah kembali dan besarannya dipangkas.
Pencoretan anggaran dilakukan untuk beberapa program yang tak tercantum dalam RKPD. Namun, ada juga program di luar RKPD yang disetujui Banggar mengingat urgensinya, seperti misalnya untuk pembangun MRT Fase II Rp 217 miliar.
Setelah pemangkasan, rancangan APBD sempat surplus Rp 2 triliun. Anggaran itu diputuskan dibagi ke beberapa kegiatan yang bersifat darurat dan mendesak.
Petugas menyelesaikan pembangunan Terminal Mass Rapid Transit (MRT) Bundaran HI, Jakarta, Kamis, 25 Oktober 2018. ANTARA/Wahyu Putro A
Salah satu program yang mendapat penambahan anggaran adalah pembangunan Stadion BMW sebesar Rp 500 miliar. Awalnya, Penyertaan Modal Daerah (PMD) untuk stadion itu hanya sebesar Rp 400 miliar. Kini total dana yang diterima untuk proyek stadion Persija Jakarta itu menjadi Rp 900 miliar.
Baca: Rancangan APBD DKI 2019 Melar Rp 16 Triliun, Sekda: Banyak Usulan
Triwisaksana mengatakan setelah rancangan APBD DKI 2019 telah seimbang, hari ini akan dilaksanakan penandatanganan nota kesepahaman Memorandum of Understanding (MoU) Pemprov DKI dengan Banggar DPRD DKI soal persetujuan rancangan APBD DKI 2019.