TEMPO.CO, Jakarta - Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu akan meneliti sampel air yang diduga tercemar limbah minyak sehingga menyebabkan tiga penyu mati. Bangkai penyu itu ditemukan mengambang dekat Pulau Pari pada Selasa lalu.
Baca: 10 Ton Sampah Kiriman Sungai Jakarta Terdampar di Pulau Pari
"Sampel air akan dibawa ke Kementerian (Kehutanan dan Lingkungan Hidup) agar diteliti oleh pihak yang berwenang," ujar Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Yusen Hardiman di Jakarta pada Rabu, 28 November 2018.
Pihaknya meneliti air berdasarkan laporan warga tentang penyu yang mati di perairan Pulau Pari, serta berkoordinasi dengan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) DKI Jakarta.
Selain itu, BKSDA DKI Jakarta terus melakukan pencarian bangkai penyu yang diperkirakan masih mengambang di laut.
"Laporan warga yang menemukan penyu mati itu berada di dekat Pulau Pari. Meski begitu, kami belum dapat memastikan penyebab kematian penyu sebelum dilakukan penelitian," kata Yusen.
Suku Dinas LH Kepulauan Seribu akan berkoordinasi dengan BKSDA DKI dengan melakukan patroli perairan guna menelusuri kemungkinan penemuan bangkai penyu lainnya dan mencegah tindakan pencemaran laut.
Baca: Penyu Mati di Kepulauan Seribu, Kadis LH: Kemungkinan Karena Plastik
Sebelumnya, beredar kabar di media sosial terkait pencemaran berupa tumpahan minyak dan sampah di sekitar Pulau Pari. Dengan ditemukannya sejumlah penyu sisik yang mati, kabar tersebut menjadi fokus utama Sudin Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu untuk membersihkan pulau.