TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) DKI Jakarta menegaskan cawagub DKI Jakarta yang diusung PKS dan Gerindra hanya dua nama, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
Baca juga: PKS Sebut Fit and Proper Test Bukan Seleksi Wagub DKI, tapi ...
Penegasan tersebut disampaikan PKS melalui surat resmi yang ditujukan kepada Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jakarta. Ahmad Syaikhu adalah mantan Wakil Wali Kota Bekasi, sedangkan Agung Yulianto adalah Sekretaris Umum DPW PKS DKI Jakarta.
"Sudah dikirimkan bahwa inilah yang diendorse PKS untuk dicawagubkan, yaitu Pak Agung dan Syaikhu," kata Ketua Dewan Syariah PKS DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi saat dihubungi, Rabu, 28 November 2018.
Menurut Suhaimi, dirinya tak pernah mengikuti pembahasan intenal partai yang membahas nama calon lain di luar Agung dan Syaikhu. Adapun dua kandidat ini bakal dikenalkan kepada Gerindra saat proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test).
Dari pandangan PKS, Suhaimi menambahkan, fit and proper test untuk memperkenalkan sosok calon wagub DKI kepada Gerindra. Itu artinya tak ada seleksi dan istilah lulus atau tidak lulus.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik menyatakan telah menerima dua nama itu, yakni Agung dan Syaikhu dua hari lalu. Namun, PKS tidak mengirimkan kandidat untuk mengikut uji seleksi calon wagub DKI.
"Masalahnya nama yang masuk di lembaga fit and proper test belum dikirim namanya ke kita," ujar Taufik. Sebelumnya Taufik sempat mengutarakan ada kemungkinan nama lain dari Gerindra sebagai cawagub DKI.
Ketua DPW PKS DKI Syakir Purnomo sempat mengatakan PKS berpeluang menambah cawagub DKI. "PKS sudah menetapkan dua nama, tapi apakah ditambah lagi dalam uji fit and proper test tetap ada. Kami buka peluang itu," kata Syakir, Senin, 5 November 2018.
Baca juga: Cawagub DKI, PKS Berpeluang Ajukan Lebih dari 2 Nama
Kursi wagub DKI masih kosong hingga saat ini. Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memutuskan mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2019. Alhasil, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bekerja sendiri mengurus Jakarta sejak akhir Agustus 2018.
PKS dan Gerindra tak kunjung menentukan cawagub pengganti Sandiaga Uno. Pembahasan alot hingga dua partai pengusung Anies-Sandi ini sepakat membentuk tim fit and proper test untuk menyeleksi calon wagub DKI. Kedua partai juga setuju kandidatnya berasal dari kader PKS.