TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Novel Bamukmin, mengatakan pihaknya belum dapat memastikan jumlah persis peserta yang akan menghadiri Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta, pada Ahad, 2 Desember 2018.
Baca juga: Pertimbangan Intelijen, Polisi: Tunda Reuni Akbar 212 Tandingan
Novel hanya memperkirakan jumlah peserta yang akan menghadiri Reuni Akbar 212 sekitar 3-4 juta orang. “Namun kami juga nggak bisa duga, karena ada isu-isu bendera (tauhid) dibakar mungkin massa bisa kembali lagi tujuh juta," kata Novel di Rawamangun, Jakarta Timur, Jumat, 30 November 2018.
Menurut Novel, pihaknya mendapat laporan dari warga luar Jakarta yang berencana mengikuti reuni tersebut. Laporan tersebut, kata Novel, berasal dari Riau, Sumatera Barat, Jawa Barat, dan Banten.
"Dari Riau itu berapa ratus orang akan sewa pesawat. Begitupun Sumatera Barat dan Banten. Banten sudah siap satu jutaan (massa), kemudian Jawa Barat dan sekitarnya sekitar satu jutaan, Jakarta sendiri sekitar satu jutaan," kata Novel.
Alumni 212 merupakan forum yang dibentuk untuk menampung orang-orang yang pernah terlibat dalam aksi bela Islam pada Desember 2017. Mereka menuntut mantan Gubernur DKI JakartaBasuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk segera dipenjara.
Saat itu, Ahok dituduh telah menistakan agama Islam melalui pidatonya di Kepulauan Seribu yang menyadur surah Al-Maidah ayat 51.
Penanggung Jawab Reuni Akbar 212, Slamet Maarif, mengatakan acara itu akan berlangsung sejak pukul 03.00-12.00 di Monas pada Ahad. Panitia mengisi reuni ini dengan acara salat tahajud, salat subuh, serta zikir dan salawat.
Baca juga: Pengamanan Reuni Akbar 212, Polisi Kerahkan 20 Ribu Personel
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo mengatakan, Reuni Akbar 212 hanya memerlukan pengamanan polisi dalam skala kecil.
Meski begitu, Dedi tetap menyiagakan pasukannya untuk mengawal aksi tersebut guna menghindari hal-hal yang tak diinginkan. "Kecil itu, ditangani Polsek Gambir bisa," ujar Dedi di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 28 November 2018.