TEMPO.CO, Jakarta -Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra DKI Jakarta Syarif mengatakan, seharusnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengajukan lebih dari dua nama calon wakil gubernur atau Wagub DKI.
"Kalau dua-duanya pasti lulus semua dong. Atau sama sekali tidak lulus dua-duanya," kata Syarif di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Jumat, 30 November 2018 soal bursa Wagub DKI.
Baca : Bursa Wagub DKI, PKS Sebut Soal Tim Fit and Proper Test Tak Bulat
Gerindra menganggap fit and proper test diperlukan sebelum nama calon wagub diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Sebab, itulah mekanisme internal di Gerindra.
Yang pasti, menurut Syarif, partainya beranggapan ada calon wagub DKI yang bisa gugur saat fit and proper test. Padahal, PKS dan Gerindra harus mengajukan dua nama calon.
Syarif tak mau berandai-andai lebih jauh mengenai kemungkinan lolos atau tidaknya dua kader PKS menjalani fit and proper test. Menurut dia, sebaiknya calon wagub DKI menjalani mekanisme uji ini terlebih dulu.
"Nanti kalau misalnya tidak lulus, silakan tambah lagu 2 atau 4 orang. Sekarang jalani dulu aja," ujar Syarif.
Sebelumnya, dua partai pengusung Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno ini sepakat membentuk tim fit and proper test. Keduanya menggelar pertemuan di kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI pada 5 November 2018.
Simak juga :
Pengelola Monas: Wisata Monas Buka Lagi Usai Reuni Akbar 212 Bubar
Mereka sepakat calon pendamping Anies berasal dari kader PKS. Namun, Gerindra meminta ada proses seleksi sebelum nama calon wagub DKI diserahkan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies.
Kursi DKI 2 alias Wagub DKI Jakarta kosong sejak akhir Agustus 2018. Eks Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno memilih mendampingi Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2019.