TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI akan menambah jumlah petugas di stasiun dan kereta rel listrik (KRL) pada Minggu, 2 Desember 2018. Penambahan petugas mengantisipasi lonjakan jumlah penumpang dari seputaran Jakarta tujuan Reuni Akbar 212 di Monas.
Baca berita sebelumnya:
Datang dari Arah Mana? Ini Sebaran Kantong Parkir Reuni Akbar 212
"Penambahan petugas dilakukan di sejumlah stasiun yang diperkirakan akan menjadi pusat naik-turun pengguna KRL," ujar Vice President Komunikasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa, Sabtu 1 Desember 2018.
Eva memperkirakan, stasiun-stasiun besar seperti Stasiun Bogor dan Stasiun Tanah Abang bakal menjadi sangat padat karena menjadi pusat mobilisasi penumpang. Itu sebabnya, jumlah petugas akan dilipatgandakan terutama di stasiun-stasiun besar tersebut.
"Jumlah petugas per shift direncanakan bertambah dua kali lipat," katanya sambil menerangkan, "Bila umumnya 15 orang per sesi, nanti jumlahnya menjadi 28-30 orang."
Baca berita sebelumnya:
Reuni Akbar 212, Polisi Bagi 5 Zona Rekayasa Lalu Lintas
Petugas yang dimaksud adalah mereka yang menjaga keamanan dan kebersihan kawasan stasiun. Mereka juga akan mengatur laju penumpang yang akan memenuhi stasiun pada jam-jam tertentu--menjelang maupun seusai Reuni Akbar 212.
Petugas layanan penumpang juga ikut ditambah. "Dari 10 orang per shift menjadi 16-20 orang," ucap Eva.
Penambahan petugas juga untuk memastikan pengguna jasa KRL tetap nyaman. Mereka di antaranya mengoperasikan loket mobile, menambah dari layanan di loket yang sudah ada. Perangkat ini disiapkan di sejumlah stasiun di wilayah terdampak konsentrasi massa.
Baca:
Massa Peserta Reuni Akbar 212 Mulai Berdatangan ke Kawasan Monas
KCI di sisi lain mengimbau pengguna jasa tertib. Misalnya, tidak membawa barang-barang dengan ukuran dan dimensi melampaui batas. Para penumpang juga tidak dibolehkan membawa barang-barang dari bambu.
Selebihnya, Eva mengatakan, "KRL Jabodetabek tetap beroperasi normal dengan 936 perjalanan KRL setiap harinya."