TEMPO.CO, Jakarta - Massa Reuni Akbar 212 mulai meninggalkan kawasan Monas menjelang tengah hari, Minggu 2 Desember 2018. Massa tampak keluar dari halaman Monas melalui sejumlah pintu.
Baca:
Ini Alasan Dai Bahar bin Smith Sebut Jokowi Banci
Para peserta bergerak melalui pintu IRTI, Stasiun Gambir, Patung Kuda, dan sisi utara Jalan Medan Merdeka Utara. Mayoritas menuju arah Stasiun kereta komuter Gondangdia dan Juanda.
Tumpukan massa yang berbarengan meninggalkan Monas mengakibatkan sejumlah ruas jalan macet. Kendaraan roda empat dan roda dua yang melintasi kawasan Galeri Nasional dan Stasiun Gambir menuju Pasar Baru dan Harmoni tak bergerak.
Massa beringsut sesaat setelah Muhammad Bahar bin Smith melontarkan dakwahnya sekitar Pukul 11 WIB. Bahar memanfaatkan dakwahnya untuk mengungkap kembali kasus pelaporan dirinya ke polisi atas tuduhan penghinaan simbol negara dan ujaran kebencian.
Massa Persaudaraan Alumni (PA) 212 memadati kawasan Monumen Nasional (Monas) saat menghadiri acara Reuni Akbar 212, di Jakarta, Ahad, 2 Desember 2018. TEMPO/Subekti.
Baca:
Pidato di Reuni Akbar 212, Anies Cerita Kesuksesan Programnya
"Kenapa saya katakan dia (Presiden Jokowi) banci, karena ketika ribuan ulama dan kiai kumpul di depan Istana Negara untuk meminta keadilan, presiden lari," ujarnya merujuk peristiwa demonstrasi 4 November 2016.
Bahar mengaku tak mau melayangkan maaf pada Jokowi atas penghinaannya itu. Alasannya, ia mendendam dengan sikap inkumben dalam Pilpres 2019 itu. Bersamaan dengan kelarnya orasi Bahar, massa 212 mulai beranjak bubar.