TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta merilis data 10 titik berpotensi longsor di Jakarta. Menurut BPBD, potensi longsor 10 titik itu meningkat karena saat ini Jakarta mengalami musim hujan.
Baca: Longsor di Kalisari: Anies Minta Rumah Dibongkari, Dinas Kok Beda
"Tiap bulan kami dapat data itu (potensi longsor) dari vulkanologi dan Kementerian ESDM," ujar Kepala BPBD DKI Jakarta Jupan Royter sata dihubungi wartawan pada Selasa, 4 Desember 2018.
Sepuluh titik rawan longsor itu tersebar di dua wilayah Jakarta, yakni di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Jenis potensi longsor itu dibagi menjadi dua jenis, yakni longsor menengah dan tinggi.
Berikut ini daftar 10 titik tersebut.
-Jakarta Selatan
Potensi longsor menengah hingga tinggi: Jagakarsa.
Potensi longsor menengah: Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Mampang Prapatan, Cilandak, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.
-Jakarta Timur
Potensi longsor menengah hingga tinggi: Pasar Rebo
Potensi longsor menengah: Kramatjati
Ilustrasi longsor. shutterstock.com
"Tanah pada zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan langsung dengan lembah sungai, gawir, tebing, jalan atau lereng," cuit akun @BPBD Jakarta, Selasa 4 Desember 2018.
Pada zona menengah-tinggi, gerakan tanah lama akan aktif kembali bila diguyur hujan dengan intensitas tinggi. BPBD menjelaskan, gerakan tanah terjadi lantaran gangguan keseimbangan lereng baik secara alamiah maupun akibat ulah manusia.
Baca: Jalan Retak, Jalur Puncak Terancam Longsor Lagi
"Kami imbau kepada masyarakat DKI Jakarta khususnya daerah rawan agar waspada terhadap potensi pergerakan tanah yang ada," cuit akun tersebut.