TEMPO.CO, Bogor – Dai yang dilaporkan menghina Jokowi, Muhammad Bahar bin Smith, diketahui mengasuh sebuah pondok pesantren di Kabupaten Bogor. Pondokan bernama Tajul Alawiyin di Kampung Pabuaran Kaler, Kecamatan Kemang, tersebut terlihat sepi, Kamis 6 Desember 2018.
Baca berita sebelumnya:
Ratusan Orang Dampingi Bahar bin Smith Jalani Pemeriksaan di Bareskrim
“Tidak ada kepala pesantren dan pengurus. Sedang keluar semua," kata satu pemuda yang sedang berada di lokasi pondok pesantren itu dengan ketus.
Dia tidak mengizinkan Tempo masuk lebih dalam ke area pondok pesantren dan mengambil gambar. Pondok pesantren itu berdiri di atas lahan yang cukup luas namun tanpa pagar dan masih minim bangunan. "Tidak boleh masuk, tidak ada siapa-siapa," katanya.
Tak selang lama, datang beberapa laki-laki yang berumur lebih tua. Mereka mengarahkan Tempo dan beberapa wartawan lain untuk datang ke Bareskrim Mabes Polri karena tidak ada pengurus pesantren yang bisa di konfirmasi.
Baca:
Khawatir Langsung Ditahan, Ini Kata Dai Penghina Jokowi
Bahar bin Smith datang memenuhi panggilan pemeriksaan di gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis, 6 Desember 2018. Bahar bin Smith akan diperiksa atas dua laporan, yang disampaikan ke Bareskrim Polri dan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. TEMPO/Muhammad Hidayat
Pada hari yang sama Bahar bin Smith memang menjalani pemeriksaan untuk pelaporan isi ceramahnya yang dianggap menghina Presiden Jokowi dan menyebar kebencian. "Mas ke Bareskrim atau Polda saja. (Pengurus) sedang ada di sana semua," jelas lelaki tersebut.
Bukan cuma di Bareskrim, Bahar bin Smith atau dikenal pengikutnya sebagai Habib Bahar juga dilaporkan ke Polda Metro Jaya. Yang dilaporkan sama yakni ceramah atau dakwah yang menghina Jokowi dengan menyebutnya banci dan haid.