TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah membeberkan alasannya hendak memindah lokasi depo kereta mass rapid transet fase dua nanti. Dari rencana semula di Kampung Bandan, Anies ingin depo itu dipindah ke lokasi yang nantinya menjadi Stadion BMW, sekitar tiga kilometer dari Ancol.
Baca berita sebelumnya:
Ubah Rencana Depo MRT, Anies Yakin JICA Tak Masalah
Perubahan itu telah disebutkan Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar berdampak kepada kebutuhan feasibility study (FS) baru di jalur Stasiun Kota - Ancol - Stadion BMW. Selain itu, proses FS itu nantinya membuat dana pembangunan Fase II bertambah.
Soal sumber pendanaan untuk studi baru tersebut, Anies menolak untuk menjelaskan lebih rinci. Menurutnya, hal itu merupakan urusan manajemen di internal MRT. "Pak William saja nanti yang jawab itu," kata dia, Jumat 7 Desember 2018.
PT MRT Jakarta sejatinya akan memulai pembangunan jalur MRT Fase II pada Januari 2019. Japan International Cooperation Agency (JICA) telah memberi pinjaman sebesar 70,210 miliar yen atau setara dengan Rp 9,4 triliun untuk pembangunan itu.
Baca berita sebelumnya:
Rencana Depo MRT Diubah dari Kampung Bandan ke Stadion BMW
Seorang warga melintas di lahan Taman BMW di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, 4 Desember 2018. Tempo/Imam Hamdi
“Pinjaman itu merupakan tahap pertama slice loan dari total komitmen pinjaman Rp 25 triliun,” kata Direktur Konstruksi MRT Jakarta Silvia Halim di kantornya, Jakarta Pusat, 30 Oktober 2018.
Di fase kedua ini, rancangan awalnya adalah tujuh stasiun dengan satu depo, yakni Stasiun Sarinah, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, Kota, dan Depo Kampung Bandan. Total panjang lintasan 8,6 kilometer yang ditargetkan bakal rampung digarap pada 2024.
Baca juga:
Siapa Kepala Dinas Bikin Kesal Sebab Takut Ambil Keputusan? Ini Jawab Anies
Dengan perubahan Depo, William mengatakan akan ada kemungkinan MRT fase II mengalami perubahan jarak, waktu pengerjaan, dan biaya. "Bisa memperlambat waktu pengejaraan (fase II), tapi tetap rampung di 2024," ujar dia.