TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah mendapat laporan tentang insiden crane ambruk di Jalan Galindra RT 01 RW 08, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat. Namun dia perlu mengecek duduk perkara dari insiden itu.
Baca juga: Crane Ambruk Timpa Rumah di Kali Sentiong, 3 Orang Terluka
Menurut Anies, pengecekan ini penting untuk menentukan langkah dalam menangani korban. "Intinya, siapapun yang bertanggung jawab harus menunaikan tanggung jawabnya," ujar Anies di Balai Kota, Jumat, 7 Desember 2018. "Jadi bila itu tanggung jawab Pemprov, nanti kami tunaikan."
Soal status bangunan yang ringsek karena tertimpa crane adalah ilegal, Anies belum mengetahuinya. Ia mengatakan segera mencari tahu soal status bangungan itu.
Rumah seorang penduduk bernama Husin, 56 tahun, rusak lantaran tertimpa tiang crane pada Kamis, 6 Desember 2018. Crane itu didatangkan oleh Dinas Sumber Daya Air bidang Aliran Timur untuk pembangunan turap sheetpile di Kali Sentiong.
Akibat insiden itu, selain rumah rusak, tiga anggota keluarga Husin mengalami luka-luka. Merkea adalah Enah, 53 tahun; Lis 35 tahun; dan cucu Husin, 3 tahun. Husin, Enah, dan cucunya dirawat di Puskesmas Kebon Kosong. Sedangkan Lis harus memperoleh perawatan intensif di Rumah Sakit Tarakan karena lukanya cukup parah.
Saat ini, keluarga Husin telah diungsikan ke sebuah rumah kontrakan. Rumah kontrakan itu disewa oleh operator penyedia crane, yakni PT Sinar Mardagul. "Lokasi rumah kontrakan tak jauh dari tempat tinggal korban. Sinar Mardagul menanggung biaya sewanya," kata Lurah Kebon Kosong, Samsul Ma'arif, Jumat, 7 Desember 2018.
Simak juga: Crane Ambruk Proyek Double Track, Polisi Temukan Kelalaian Kerja
Soal rumah yang rusak tertimpa crane ambruk, Samsul memastikan kontraktor bakal secepatnya memperbaiki. Keluarga Husin akan bertahan tinggal dikontrakan sampai perbaikan kelar.