TEMPO.CO, Jakarta - Nama Erwin Aksa tiba-tiba santer diisukan dalam bursa nama calon Wakil Gubernur DKI Jakarta. Ia disebut-sebut menjadi bakal pendamping Anies Baswedan menggantikan Sandiaga Uno.
Baca juga: Disebut Minta Erwin Aksa Jadi Wagub DKI, Anies: Gosip
Dalam wacana yang berkembang, Anies dituding memilih sendiri Erwin sebagai wakilnya. Pemilihan Erwin tercetus berdasarkan relasi atau hubungan dekatnya dengan Gubernur DKI. Isu yang beredar ini memantik Anies angkat bicara.
Dalam wawancara bersama wartawan di Balai Kota pada Jumat, 7 Desember lalu, Anies blak-blakan menampik kabar dirinya pernah mengajukan nama Erwin. Jawaban itu disertai reaksi kaget. “Gubernur tidak memiliki hak mengajukan calon (wakil gubernur). Yang mengajukan adalah partai,” ujar Anies, menanggapi pertanyaan pemburu berita.
Baca juga: Ditanya Soal Helikopter, Rita Widyasari: Itu Punya Pak Erwin Aksa
Reaksi yang sama disampaikan oleh Ketua PKS DPRD DKI Jakarta, Abdurrahman Suhaimi. Suhaimi mengatakan beredarnya kabar usulan Erwin sebagai cawagub DKI bukan berita valid. Ia tak yakin Anies merekomendasikan Erwin masuk bursa cawagub DKI.
Alasannya, Suhaimi tak pernah mendengar Anies meminta PKS mengikutkan Erwin dalam uji kepatutan dan kelayakan alias fit and proper test calon wakil gubernur. Ia juga yakin Anies memahami bahwa Erwin tak tergolong sebagai kader dua partai pengusungnya, yakni Gerindra dan PKS.
Nama Erwin hingga kini masih terdaftar sebagai politikus Partai Golongan Karya alias Golkar. Partai yang itu memiliki sikap politik yang berseberangan dengan partai pengusung Anies dalam bursa calon Gubernur DKI Jakarta 2017.
Ketua DPD Partai Gerindra M Taufik mengatakan sah-sah saja Erwin menjadi calon wakil gubernur mendampingi Anies. Namun, ia harus hijrah ke PKS atau Gerindra.
Baca juga: Erwin Aksa Jadi Perantara Pertemuan Prabowo-Kalla
Sosok Erwin yang mendadak muncul ini menimbulkan pertanyaan publik: siapa sebenarnya Erwin? Selain berpolitik, Erwin adalah bos perusahaan induk Bosowa Corp. Perusahana itu menyediakan unit-unit bisnis yang bergerak di bidang barang dan jasa. Ia didapuk sebagai direktur utama pada 2015.
Moncernya Erwin sebagai pengusaha ditandai dengan keikutsertaannya dalam perkumpulan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia. Nama Erwin juga kondang lantaran berkerabat dengan salah satu orang paling dengan jabatan strategis di Indonesia, yakni Jusuf Kalla. Ia merupakan keponakan Wakil Presiden RI itu.
Sebagai pengusaha, jaringan Erwin luas. Bahkan, ia dekat dengan Anies sudah sejak mantan Menteri Pendidikan itu belum menjabat sebagai gubernur. Tempo pernah menulis, Erwin meminjamkan helikopter untuk Anies. Helikopter itu dipakai Anies untuk menemui Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Balai Kota DKI Jakarta pada 2017. Kala itu, Ahok belum mendekam di Mako Brimob.
Dalam klarifikasi peminjaman helikotper tersebut, Erwin menuai protes dari Uli Panjaitan, putri Luhut Binsar Panjaitan. Nama Erwin kemudian tambah santer terdengar sebagai calon ketua umum PSSI pada 2017. Namun, ia mundur sebagai calon saat Kongres PSSI. "Sebagai insan sepakbola, saya ingin melihat PSSI maju. Saya ingin (PSSI) solid," ujarnya, memberikan argumentasi.
Namun, hingga berita ini diturunkan, Erwin Aksa belum bisa dimintai komentar soal namanya yang masuk bursa Wagub DKI Jakarta.
Simak artikel menarik lainnya seputar Erwin Aksa hanya di Tempo.co.