TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar, Erwin Aksa mengaku heran namanya tiba-tiba mencuat menjadi calon wakil Gubernur (Wagub DKI) Jakarta. Jabatan itu kosong sejak Sandiaga Uno memilih mundur untuk maju sebagai calon wakil presiden.
“Saya kaget dan nggak tau kenapa nama saya muncul,” ujar Erwin yang berprofesi sebagai pengusaha kepada Tempo, Minggu 9 Desember 2019.
Baca juga: Disebut Minta Erwin Aksa Jadi Wagub DKI, Anies: Gosip
Menurut dia, secara aturan yang berhak mengajukan nama adalah partai pengusung yaitu PKS dan Gerindra. Kedua partai itu yang bisa menentukan pengganti untuk Sandiaga Uno.
“Kita berharap bahwa partai tersebut bisa segera menyepakati siapa yang bakal menggantikan Sandi.”
Ia mengharapkan segera ada wakil gubenur yang mendampingi Anies Baswedan.
“Saya berharap Pak Anies bisa mendapatkan pendamping yang bisa membantu percepatan pembangunan di DKI,” ungkap Direktur Utama Bosowa Corp ini.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan hanya partai pengusung yang berwenang menentukan nama calon Wagub DKI pengganti Sandiaga Uno. Karena itu dia membantah telah menyorongkan nama pengusaha Erwin Aksa dalam bursa calon wakil gubernur.
Simak juga: Masuk Bursa Wagub DKI Jakarta, Siapa Erwin Aksa?
“Jadi anda tanya apapun saya tidak punya wewenang," kata Anies di Lippo Mal Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu, 8 Desember 2018.
Erwin adalah pengusaha sekaligus politikus Partai Golongan Karya (Golkar). Dia juga keponakan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Karena latar belakang politik itu, menurut Anies, tak mungkin Erwin diterima Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai Wagub DKI. "Wong baru PKS saja Gerindra tidak setuju," kata Anies.