TEMPO.CO, Bogor – Sebelum ditetapkan sebagai tersangka penghinaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Muhammad Bahar bin Smith pernah didatangi calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto. Kedatangan itu diketahui beberapa tetangga pesantren Bahar bin Smith di Kemang, Kabupaten Bogor.
Baca berita sebelumnya:
Ceramah Terakhir Bahar bin Smith, Tetangga: Ada Prabowo
Ketika diminta konfirmasinya, Ketua Tim Kampanye Daerah Kabupaten Bogor untuk pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, Adi Suwardi, membenarkan pertemuan itu sebatas rencana. Dia menyatakan tidak tahu apakah pertemuan itu benar terealisasi atau tidak.
“Memang informasinya seperti itu di grup whatsapp, tapi saya kebetulan lagi di luar Bogor dan tidak ngikutin, jadi saya nggak tau banyak,” kata Adi, Selasa 11 Desember 2018.
Adi enggan menyebutkan kapan rencana Prabowo Subianto mendatangi Pondok Pesantren Tajul Alawiyin yang diasuh Bahar bin Smith tersebut. Ataupun tujuan dari agenda pertemuan itu.
Baca juga:
Dai Dilaporkan Hina Jokowi, Polisi Cari Pengunggah Video
“Saya lupa kapannya, soalnya udah minggu lalu kalo nggak salah,” kata anggota DPRD Kabupaten Bogor dari Fraksi Gerindra itu.
Puluhan laskar FPI mengawal pemeriksaan Bahar bin Smith di depan Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis, 6 Desember 2018. Bareskrim Polri hari ini mengagendakan pemeriksaan kembali terhadap Bahar bin Smith, sebelumnya Bahar bin Smith tidak memenuhi panggilan pertama Senin 3 Desember lalu. TEMPO/Muhammad Hidayat
Sebelumnya, sejumlah tetangga mengungkap kisah Muhammad Bahar bin Smith beberapa bulan sebelum ditetapkan tersangka penghinaan terhadap Presiden Jokowi. Dari cerita tersebut terungkap, calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto sempat mendatangi pria berusia 33 tahun dan menyebut diri Habib Bahar itu pada November.
Baca juga:
Dai Penghina Jokowi di Mata Tetangga, Pengikut Banyak Tapi ...
“Ya bulan kemarin, malam selasa (senin malam), pak Prabowo sama Ridho Roma dateng, kunjungan doang kayaknya,” kata Mely dan sejumlah tetangga lain yang membenarkan keterangan Mely namun mereka menolak namanya dikutip.
Malam itu pula diingat Mely dan yang lainnya sebagai ceramah terakhir Bahar bin Smith yang mengundang warga sekitar pesantren. Setelahnya warga setempat hanya mengetahui Bahar bin Smith banyak kegiatan di luar kota.