TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 131.787 lembar kartu OK-OTrip terjual sepanjang Desember 2017 - November 2018. Kartu itu dibutuhkan oleh masyarakat yang ingin menikmati layanan transportasi umum terintegrasi One Karcis-One Trip yang kini telah berganti nama menjadi Jak Lingko.
Baca berita sebelumnya:
Anies Terima Penghargaan Reksa Bahasa Karena Jak Lingko dan MRT
"Pada Agustus 2018 ada 9.503 kartu yang terjual per bulan. November sudah lebih dari 3 kali lipat, terjual 27.235 per bulan," ujar Direktur Keuangan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Welfizon Yuza, saat ditemui di Sabang, Jakarta Pusat, Selasa 11 Desember 2018.
Yuza mengatakan, ribuan kartu yang terjual itu merupakan cikal bakal terjadinya integrasi pembayaran antar moda transportasi Jak Lingko. Karena seperti diketahui, Jak Lingko dicita-citakan menjadi sistem integrasi antar moda transportasi di Jakarta seperti bus Transjakarta, angkot, MRT, LRT, dan Kereta Commuter Indonesia (KCI).
Baca:
OK Otrip Diganti dengan Jak Lingko, Apa Arti Lingko?
Yuza menjelaskan, untuk menunjang integrasi pembayaran antar moda transportasi itu, PT Transjakarta bersama PT Mass Rapid Transit (MRT) dan PT Light Rail Transit (LRT) sedang membahas electronic fare collection (EFC) atau sistem pembayaran elektronik kolektif.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan me-rebranding program OK-OTRIP menjadi Jak Lingko pada Oktober 2018. Program ini memang belum kunjung berjalan efektif naman Anies menggantinya karena alasannama OK-Otrip tak memiliki makna dan arti.
Baca:
Anies Luncurkan Jak Lingko, Transjakarta: Sama Seperti OK OTrip
Sedangkan untuk Jak Lingko, menurut Anies, merepresentasikan sistem transportasi massal yang terintegrasi. Makna Lingko, dalam bahasa Manggarai memiliki makna tersambungkan.
Lebih lanjut, sama seperti program OK-Otrip, masyarakat yang menikmati angkutan umum yang telah terintegrasi dengan Jak Lingko, hanya perlu membayar ongkos Rp 5.000 untuk satu kali perjalanan menggunakan angkot dan bus Transjakarta. Ke depannya, sistem Jak Lingko juga akan mengintegrasikan pembayaran LRT, MRT, dan KCI.